Mohon tunggu...
Muhammad Rendy Andika
Muhammad Rendy Andika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammdiyah Malang

saya seorang mahasiswa yang membahasa topik pemerintahan dan digitalisasi pada gen z

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Remaja terhadap Kinerja Sistem Pemerintahan di Era Digitalisasi

14 Juni 2024   15:10 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era komputer dan internet, pendapat remaja tentang seberapa efektif sistem pemerintahan berbeda-beda. Beberapa remaja percaya bahwa penggunaan teknologi digital dalam pemerintahan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi politik. Mereka juga melihat potensi adopsi teknologi digital sebagai alat untuk memperkuat hubungan antara rakyat dan pemerintah. Mereka juga merasa bahwa akses terhadap informasi dan partisipasi politik menjadi lebih mudah dan cepat di era teknologi saat ini.

Namun, remaja skeptis terhadap sistem pemerintahan di era komputer dan internet. Mereka khawatir bahwa penyebaran berita palsu dan manipulasi informasi dapat mempengaruhi pemahaman publik tentang isu-isu politik. Mereka juga merasa perlu untuk lebih kritis dalam mengonsumsi informasi yang mereka peroleh dari platform online, dan mereka mempertanyakan seberapa baik pemerintah dapat menangani tantangan dan risiko yang muncul di era teknologi baru.

Selain itu, kesenjangan digital masih menarik perhatian remaja. Mereka menyadari bahwa akses terbatas pada teknologi digital dapat membatasi partisipasi politik remaja. Remaja berharap agar pemerintah mengembangkan program yang memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi digital.

Pendapat remaja tentang seberapa efektif sistem pemerintahan di era internet mencerminkan perbedaan pengalaman, latar belakang, dan pemahaman mereka tentang politik dan teknologi. Pemerintah dan pihak berwenang yang relevan harus mendengarkan dan memperhatikan pendapat remaja ini dan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pengambilan keputusan politik. Dengan melibatkan remaja dalam pengembangan teknologi dan perumusan kebijakan, sistem pemerintahan di era modern diharapkan lebih responsif, inklusif, dan efektif.

Berikut adalah beberapa contoh peran remaja dalam perkembangan pemerintahan dalam era digital:

Agen Perubahan: Remaja dapat menjadi agen perubahan yang mendorong pemerintah untuk menggunakan teknologi digital. Mereka lebih memahami teknologi dan dapat menawarkan solusi kreatif untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan publik.


Partisipasi Politik: Melalui platform digital, remaja dapat aktif terlibat dalam proses politik dan menyuarakan pendapat mereka. Mereka dapat menyuarakan aspirasi mereka dan mempengaruhi kebijakan pemerintah dengan menggunakan platform online seperti media sosial, blog, dan lainnya.

Pendidikan dan Kesadaran Digital: Remaja memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan pendidikan digital di masyarakat. Mereka dapat membantu orang yang lebih tua atau kurang terampil dalam menggunakan teknologi.
Kolaborasi dan Kemitraan: Remaja memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan solusi digital untuk masalah sosial yang ada. Mereka juga dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan aplikasi, platform, atau proyek digital lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.


Pengawasan dan Akuntabilitas: Dengan menggunakan teknologi digital, remaja dapat berpartisipasi dalam mengawasi kinerja pemerintah. Mereka dapat memantau kebijakan pemerintah, melaporkan pelanggaran, dan mendorong pemerintah yang transparan dan akuntabel.

Tetapi selain banyak manfaat di perkembangan pemerintahan dalam kemajuan teknoligi pada era ini juga tentu saja  memiliki berbagai dampak negative dalam sudut pandag generasi muda atau remaja juga seperti berikut :

ketergantungan pada teknologi: Dengan kemajuan teknologi, generasi sekarang sangat bergantung pada perangkat teknologi seperti komputer dan ponsel pintar. Mereka cenderung menghabiskan terlalu banyak waktu di internet, mengabaikan aktivitas fisik, belajar berinteraksi dengan orang lain, dan belajar keterampilan interpersonal.


Gangguan Konsentrasi dan Produktivitas: Notifikasi media sosial dan pesan instan adalah gangguan digital yang sering mengganggu generasi muda dalam belajar atau bekerja. Hal ini dapat memengaruhi tingkat produktivitas mereka.


Risiko Kesehatan Mental: Penggunaan berlebihan media sosial dan teknologi digital dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan isolasi sosial. Pemerintah harus mempertimbangkan kesehatan mental generasi muda dan mengambil tindakan untuk mengurangi efek negatif teknologi pada kesehatan mental mereka.

Pengangguran struktural: Pemerintah khawatir bahwa kemajuan teknologi seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan dapat menggantikan pekerjaan manusia, menyebabkan pengangguran struktural, di mana teknologi menggantikan pekerjaan manusia, meningkatkan disparitas ekonomi dan sosial.

Keamanan dan Privasi: Kemajuan teknologi membawa risiko keamanan dan privasi data. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi data pribadi warga negara dan memastikan bahwa perusahaan teknologi memenuhi standar keamanan yang tinggi.


Dampak sosial dan kesehatan: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental anak-anak. Di era internet, pemerintah harus mendorong pola hidup sehat dan meningkatkan kesadaran tentang penggunaan yang bertanggung jawab.


Kejahatan Cyber: Dengan perkembangan teknologi, pemerintah harus memperkuat keamanan siber dan menetapkan kebijakan yang memadai untuk melindungi masyarakat dari ancaman ini.

Untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk kemajuan teknologi, pemerintah dapat melakukan hal-hal berikut:

Pendidikan dan Literasi Digital: Untuk mengajarkan generasi muda cara menggunakan teknologi dengan aman dan bertanggung jawab, pemerintah dapat memperkuat pendidikan dan literasi digital di sekolah-sekolah. Ini termasuk pengetahuan tentang privasi internet, keamanan siber, pengelolaan waktu yang sehat, dan penilaian kritis data yang ditemukan di dunia digital.


Perlindungan Privasi: Pemerintah dapat menetapkan kebijakan dan regulasi yang memastikan bahwa perusahaan teknologi mematuhi standar privasi yang ketat dan melindungi data pengguna.

Pengembangan Program Perlindungan Cyber: Pemerintah dapat membangun program pelatihan dan kesadaran keamanan siber untuk generasi muda. Program ini dapat mengajarkan mereka cara menjaga keamanan internet, menggunakan kata sandi yang kuat, dan menemukan ancaman siber.


Kemitraan dengan Orang Tua dan Pendidik: Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan, orang tua, dan guru untuk mendidik dan mendukung orang tua tentang mengawasi penggunaan teknologi oleh generasi muda. Kerja sama ini dapat membantu orang tua memahami dan mengatasi risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.

Kesimpulan dari opini di atas tersebut adalah bahwa pendapat remaja tentang efektifitas sistem pemerintahan di era komputer dan internet bervariasi. Beberapa percaya bahwa teknologi digital dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi politik, sementara yang lain skeptis terhadap sistem pemerintahan.

Dalam era informasi, generasi muda memainkan peran penting dalam membangun pemerintahan. Mereka memiliki kemampuan untuk mempromosikan perubahan, berpartisipasi secara aktif dalam politik, bekerja sama dengan pemerintah, dan mengawasi kinerja pemerintah. Namun, ketergantungan teknologi, gangguan konsentrasi, risiko kesehatan mental, pengangguran struktural, keamanan dan privasi, dan efek sosial dan kesehatan adalah beberapa efek negatif dari kemajuan teknologi.

Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti pendidikan dan literasi digital, perlindungan privasi, pengembangan program perlindungan cyber, dan kolaborasi dengan orang tua dan pendidik untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk kemajuan teknologi. Dengan kerja sama kolaboratif ini, generasi muda akan dapat menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan aman sambil tetap terlibat dalam pembangunan pemerintahan di era digital.

Intinya, generasi muda sangat penting untuk membangun pemerintahan di era digital, dan pemerintah harus melindungi mereka dari dampak negatif dari kemajuan teknologi melalui pendidikan, perlindungan, dan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun