Tim PEngabdian Masyarakat (PKM) Unsrat dan Karang Taruna di Kelurahan Buha telah meluncurkan sebuah program inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di wilayah mereka dengan menggunakan mesin ATM pengolah sampah plastik menjadi paving blok. Wilayah kelurahan Buha sebagian masuk kedalam kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo sehingga membutuhkan penanganan khusus terhadap sampah. Program ini telah memberikan solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kegiatan ini memiliki sumber dana yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui DTRPM tahun anggaran 2024. Berikut adalah pelaksanaan program yang telah dilaporkan oleh Tim PKM Universitas Sam Ratulangi.
1. Pengadaan Mesin ATM Pengolah Sampah Plastik
Tim PKM Unsrat dan Karang Taruna, bekerja sama dengan pemerintah desa, telah berhasil membuat mesin ATM pengolah sampah plastik. Mesin ini memungkinkan warga untuk menyetorkan sampah plastik dan mendapatkan paving blok sebagai produk akhir. Pengadaan mesin ini adalah langkah penting dalam mengurangi volume sampah plastik yang selama ini mencemari lingkungan.
2. Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat
Sebelum program dimulai, Karang Taruna melakukan sosialisasi kepada warga desa melalui media sosial, grup WhatsApp, serta pertemuan tatap muka di balai desa. Tujuannya adalah agar masyarakat memahami cara kerja mesin ini serta manfaat yang dihasilkan, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Edukasi juga diberikan tentang cara memilah sampah plastik dengan benar sebelum dimasukkan ke mesin.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui mesin ini, warga dapat langsung melihat manfaat dari sampah yang mereka kumpulkan, yaitu paving blok yang dapat digunakan untuk infrastruktur lokal," ujar Ketua Karang Taruna, Ibu Jeanette Eva Wentinusa, SE.
3. Pelaksanaan Program: Pengumpulan dan Pengolahan Sampah Plastik
Setelah mesin ATM pengolah sampah resmi beroperasi, Karang Taruna membuka titik-titik pengumpulan sampah plastik di beberapa lokasi strategis di desa. Masyarakat diajak untuk membawa sampah plastik yang mereka miliki ke mesin ATM. Di sana, mereka dapat menukarkan sampah plastik dengan poin yang kemudian dapat ditukarkan dengan paving blok.