dia seharusnya jauh lebih berharga dan berarti..
rasa sesak menjalari diri.. seolah butir-butir tangis siap mengalir ke pipi..
"Dia sepertinya baru berusia beberapa hari.. aku tidak bisa membiarkannya di jalan dan mati.. saat aku melihatnya aku seperti melihat diriku sendiri.. mungkin inilah yang ku alami 11 tahun lalu.. kecil, lemah, dan dibuang ibuku.."
Dan belum pernah sebelumnya aku melihat senyum hilang dari bibir kering si anak lelaki kurus..
Atas nama mataku yang hanya kancing baju, atas nama tubuhku yang hanya kain dan kayu..
atas nama hatiku yang hanya perca..
aku menangis tanpa suara..
Seraya mengangkat tubuh mungilku dan meletakannya di sisi sang bayi, sang anak lelaki kurus berkata lagi,
" Adik baru ku yang manis, Kau cantik sekali, tidak seharusnya kau di jalanan seperti ini.." ujarnya lirih
...
...