Sambil berjalan kuperhatikan dirinya, rambut merah yang seolah tak pernah dicuci, kulit kusam seolah  tak pernah mandi, baiklah dia memang bukan mahluk terindah yang pernah kulihat, tapi ada sesuatu di dirinya yang membuatku tercekat..
Senyumannya lebih tulus dan lebih murni dari semua puja-puji yang pernah diberikan padaku, saat aku masih laku, dan mereka belum jemu..
Dalam hati, dengan hati-hati, aku menyimpan hati..
Kami telah melewati beberapa gang lagi..
Saat Si anak lelaki kurus, membawaku ke gubug buruk berdinding kardus.. lalu masuk ke dalam, membuka tirainya..
dan disana, di atas ranjang sederhana, kulihat sesosok tubuh kecil yang penuh dengan darah..
tapi sumpah, belum pernah aku melihat mahluk yang begitu indah..
Aku melihat kepada si anak lelaki kurus dengan tanda tanya besar di diri, seolah tak mengerti
Ia berkata,
"Dia sama sepertimu, aku menemukannya di pinggir jalan subuh hari ini.."
Aku menjawab dalam hati, dan berteriak, TIDAK! dia tidak layak disamakan dengan diriku yang tak berjiwa ini..