Pernahkah kalian membuat puisi saat masih anak-anak atau saat di sekolah dasar?, kebanyakan pasti pernah kan. Pasti menyenangkan bukan ketika kita bisa mengungkapkan perasaan kita atau mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata yang indah. Apalagi ketika kita membacakan puisi tersebut di depan kelas atau di depan orang tua kita lalu mendapatkan apresiasi, tentu akan membuat kita lebih percaya diri dan semangat untuk membuat karya lainnya. Nah lalu bagaimana kita bisa membuat aktivitas menulis puisi menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak?. Ini dia penjelasanya
Sebelum itu, kita perlu mengetahui Apa Itu Puisi?
Puisi adalah seni yang memiliki daya tarik unik, karena puisi mampu membuat seseorang mengungkapkan perassaan dan pikiran dengan cara yang indah dan penuh makna. Selainitu, ada berbagai definisi puisi menurut para ahli, Herman Waluyo menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra pertama yang diciptakan manusia. Menurut Sumardi, puisi adalah karya sastra yang bahasanya diperkuat, disederhanakan, dan tidak beraturan, dengan irama yang mantap dan pilihan kata yang kreatif. Menurut Herbert Spencer, puisi adalah metode komunikasi emosional yang mempertimbangkan keindahan.
Lalu bagaimana dampak menulis puisi bagi anak-anak?
Dunia puisi memberikan anak-anak kesempatan untuk menjelajahi kreativitas mereka sekaligus menyediakan area yang nyaman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka. Dalam perkembangannya, anak-anak mungkin masih kurang memiliki kemampuan berbahasa yang diperlukan untuk mengngungkapkan perasaan atau pengalaman mereka dengan jelas. Di sinilah puisi hadir sebagai metode yang mudah beradaptasi dan menarik. Anak-anak dapat mengekspresikan emosi dan perasaan mereka tanpa dibatasi oleh aturan bahasa yang rumit dengan bermain kata-kata, rima, dan imajinasi.
Seperti yang kita tahu, anak-anak adalah makhluk yang penuh imajnasi dan minat. Puisi memberi anak-anak kesempatan untuk bermain dengan bahasa dengan menggabungkan kata-kata yang penuh dengan irama, rima, dan kreativitas. Karena tidak ada pedoman yang kaku untuk menulis puisi, anak-anak bebas menghasilkan karya yang mencerminkan perasaan atau imajinasi mereka. Selain itu, puisi dapat menyampaikan perasaan mereka dengan cara yang lebih indah dan menyediakan tempat berekspresi tanpa dibatasi oleh struktur bahasa yang formal. Puisi memberi anak-anak kesempatan untuk bermain dengan bahasa dengan menggabungkan kata-kata yang penuh dengan irama, rima, dan kreativitas. Karena tidak ada pedoman yang kaku untuk menulis puisi, anak-anak bebas menghasilkan karya yang mencerminkan perasaan mereka.
Manfaat Puisi Bagi Anak
Puisi bukan hanya sekedar seni bermain kata namun juga memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak-anak, seperti memungkinkan mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka. Anak-anak bukan hanya di dorong untuk bermain dengan bahasa ketika menulis puisi, tetapi mereka juga didorong untuk berpikir kritis dan memahami perasaan mereka
Berikut ini adalah beberapa manfaat menulis puisi bagi anak:
a. Anak dapat mengekspresikan emosinya dengan cara yang kreatif; Sering
kali, anak-anak kesulitan untuk mengekspresikan perasaan mereka, terutama
ketika mereka dihadapkan pada keadaan emosi yang rumit seperti kesedihan,
ketakutan, atau keputusasaan. Kebebasan mereka untuk mengekspresikan
perasaan mereka dengan menggunakan kata-kata yang indah, metafora, atau
simbol-simbol dapat disalurkan dengan menulis puisi. Hal ini
memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa
dibatasi oleh batasan bahasa sehari-hari mereka.
b. Anak dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya; Puisi memberikan
anak-anak kesempatan untuk mengenali dunia imajinasinya. Mereka
memiliki kemampuan untuk mengarang cerita tentang hal-hal yang menarik
bagi mereka atau menggambarkan keadaan yang belum pernah mereka
alami.
c. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Literasi; Anak-anak belajar
bagaimana memilih kata yang tepat, memahami rima, ritme, dan struktur
bahasa saat menulis atau membaca puisi. Kegiatan ini secara langsung
meningkatkan pemahaman membaca mereka, memperluas kosakata mereka,
dan mengembangkan kemampuan mereka saat menyusun kalimat.
d. Membantu Anak Mengenali dan Mengelola Emosi; Anak-anak dapat
mengembangkan empati dan pemahaman yang lebih baik tentang perasaan
mereka melalui Puisi. Misalnya, ketika seorang sedang merasa sedih,
menuliskan perasaannya dapat menjadi cara untuk mengekspresikan
perasaannya tanpa harus mengungkapkannya secara langsung. Proses ini
juga mengajarkan anak-anak cara mengendalikan emosi mereka dengan cara
yang positif.
e. Meningkatkan Rasa Percaya Diri; Anak-anak yang telah berhasil
menyelesaikan karyanya akan merasa bangga atas karyanya. Peran orang tua,
guru, dan teman akan menambah rasa percaya diri anak. Dengan begitu, anak
akan termotivasi untuk terus meciptakan karya-karya lainnya.
Bagaimana membuat puisi menjadi aktivitas yang menyenangkan ?
Peran kita sebagai orang tua maupun guru sangat penting untuk meyakinkan kepada anak bahwa menulis puisi adalah aktivitas yang menyenangkan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membangun hubungan yang kuat antara kita dengan anaktanpa adanya perasaan terpaksa atau tertekan. Pola hubungan yang baik antara kita dengan anak akan membuat aktivitas menulis puisi menjadi aktivitas yang menyenangkan, kita perlu memposisikan diri sebagai teman atau sahabat anak. Sehingga dalam menulis puisi tercipta suasana yang nyaman dan tdak ada beban.
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk membuat puisi menjadi aktivitas yang menyenangkan seperti berikut
a) Tema yang sederhana; Kita dapat memulai dengan memberikan tema puisi
yang dekat dengan kehidupan anak seperti keluarga, hewan peliharaan, alam,
atau makanan favorit. Dengan tema yang akrab dengan anak akan membuat
anak lebih mudah menuangkan ide dan imajinasi mereka.
b) Metode permainan; Kita dapat menggunakan puisi sebagai permainan. Misal
kita mengajak anak untuk membuat puisi dengan setiap barisnya dimulai dari
huruf tertentu dari kata kunci.
c) Jadikan aktivitas bersama; Mengajak anggota keluarga untuk membuat puisi
bersama. Kita dapat membuat kompetensi keci-kecilan atau meminta anak
untuk membacakan puisinya di depan keluarganya ini akan menimbulkan
rasa percaya diri pada anak.
d) Rayakan karya mereka; Setiap puisi yang mereka buat adalah prestasi yang
harus kita apresiasi. Kita dapat memberikan pujian, atau memajang puisi
mereka di belakang kelas. Dengan cara ini, anak akan merasa dihargai dan
termotivasi untuk menciptakan karya lainnya.
Contoh puisi anak
Hujan di Malam Hari
Hujan turun perlahan
Membasahi bunga di taman
Aku duduk di teras rumah
Melihat air menetes tanpa arah
Pelangi
Setelah hujan deras tadi
Matahari muncul dengan senyumnya yang indah
Aku mulai melihat pelangi yang datang
Yang sangat indah menghiasi langit saat itu
Melalui puisi, anak-anak belajar untuk memahami dan mengungkapkan perasaan mereka. Selain menjadi aktivitas yang menyenangkan puisi dapat menjadi alat untuk membantu anak - anak tumbuh menjadi individu yang lebih peka, kreatif dan percaya diri. Sebagai pendamping, orang tua, atau guru, kita dapat membantu anak untuk mengenal lebih jauh tentang puisi. Dengan bimbingan dan dukungan, anak-anak bisa menjadikan puisi sebagai tempat mencurahkan perasaan dan kreativitas mereka. Jadi, ayo ajak anak-anak untuk mulai menulis puisi karena menulis puisi adalah aktivitas yang menyenangkan dan tidak membosankan! Siapa tahu, dari menulis puisi seorang anak bisa tumbuh menjadi penyair yang berbakat.
REFERENSIÂ
Fuadah, N. R., & Ruhaena, L. (2024). Aktivitas Menyenangkan untuk Stimulasi Membaca Permulaan. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(2), 353-366.
Marini Razanah, Nani Solihati (2023). PENTINGNYA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DISEKOLAH DI ERA SOCIETY 5.0 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, DKI Jakarta, Indonesia. Diakses pada November 2024 https://jurnal.unigal.ac.id/literasi/article/download/7681/5430
Mukh Doyin. (2021). Pengembangan Materi Ajar Puisi di SD. Diakses pada November 2024 dari https://journal.unnes.ac.id/nju/lingua/article/download/2981/3018
Rahayu, T., & Kurniawan, P. Y. (2021). Pelatihan membaca dan menulis puisi pada peserta didik TPA Al-Husna. JAMU: Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 2(01), 89-96.
Sadwika, N., & Liska, L. D. (2022). Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dalam Pembelajaran Menulis Puisi. In SANDIBASA I: Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia I.
Windarto, H. K. (2020). Kajian keterampilan menulis menggunakan media jurnal bergambar di sekolah dasar. Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SDAn, 7(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H