"Tapi sepertinya kok ada pesan dari Raden Eru buat kita ya Lem. Atau hanya perasaanku aja ya? ..Jangan berhenti mengejar mimpi.. hmm..." sesaat keduanya terdiam dan berpikir.
      Raden Eru memang terburu-buru dan tak sempat berbicara banyak dengan mereka, namun beliau lah satu-satunya alasan Abdi dan Dalem bisa bepergian dengan bebas ke Samudera dan Buton. Belajar Islam dan budaya nusantara merupakan impian para pemuda terutama bagi mereka yang haus akan ilmu pengetahuan dan petualangan. Sesaat keduanya sama-sama memandang ke arah karang, tempat semburat kekuningan mulai muncul memenuhi cakrawala.
      "Kalau pulang entah kapan lagi kita bisa pergi Di," ucap Dalem tiba-tiba. Sinar mentari pun mulai menerangi Pelabuhan Nusa, warna-warna kapal mulai tampak menghiasi pelabuhan.
      "Hmm.. itu warna kapalnya kuning ya Di, atau karena sinar matahari?" tanya Dalem.
      "Eh.. itu kapal Malaka Lem."
      "Wah, sudah lama ya Di denger Malaka tapi baru bisa lihat kapalnya sekarang..."
      Abdi lama memandang kedua kapal di ujung karang. Hening beberapa saat, lalu ia berpaling ke arah Dalem, yang menatapnya juga. Senyuman penuh aroma petualangan menghiasi bibir keduanya. Paham maksud satu dengan yang lain, mereka berdua menikmati awal hari ini dengan deru angin dan siraman mentari yang semakin terang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI