Begitulah seharusnya, manusia tidak boleh meninggalkan Tuhan sebagai Pencipta-Nya, yang juga telah menurunkan berbagai hal, baik itu aturan hidup maupun kanun untuk menjadi landasan hidup. Sebelum era sekuler merusak tatanan dunia, manusia nusantara sejatinya selalu ikut Tuhan-nya dengan mengambil landasan utama Ketuhanan Yang Maha Esa di setiap segi kehidupan.
      Hal yang bertentangan jauh dengan keadaan sekarang dimana penguasa yang memilki hak untuk memimpin justru memanfaatkan ideologi yang ada untuk memperkaya diri, mengumbar nafsu, dan menguasai sekehendak jidatnya sendiri dan meninggalkan Tuhan sebagai pemilik ideologi sejati dan sesungguhnya.