Faktor ketiga adalah pengaruh angin kering dari Australia, yang mereduksi kelembaban udara di Indonesia. Angin kering ini memicu musim kemarau yang lebih intens, menjadikan cuaca semakin panas dan kering.
Efek dari cuaca panas ini tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga memengaruhi berbagai sektor, termasuk pertanian, kesehatan masyarakat, dan ketersediaan air.Â
Sejumlah wilayah, seperti Kota Semarang dan Kertajati, Majalengka, mencatat suhu harian maksimum yang mencapai tingkat mengkhawatirkan.Â
Kota Semarang dan Kertajati, Majalengka, menjadi titik panas tertinggi. Suhu maksimum harian di Semarang mencapai 38,6 derajat Celcius, sementara di Kertajati mencapai 38,8 derajat Celcius pada tanggal 7 Oktober 2023.Â
Pemantauan yang cermat dari BMKG menjadi sangat penting untuk memberikan peringatan dini dan panduan bagi masyarakat menghadapi situasi ini.
Laporan Anomali Suhu Bulanan November 2023
Berdasarkan analisis dari 117 stasiun pengamatan BMKG, data menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata di Indonesia pada bulan November 2023 mencapai 27,8 C.Â
Ini melebihi nilai normal suhu udara klimatologis untuk bulan November 2023 periode 1991-2020, yang seharusnya sebesar 27.0 C (dalam kisaran normal 20,1 C -- 28,6 C). Dengan demikian, terdapat anomali positif pada suhu udara rata-rata bulan November 2023, dengan nilai sebesar 0,8 C.
Anomali suhu udara ini menandakan bahwa suhu rata-rata bulan November 2023 adalah yang tertinggi sepanjang periode pengamatan sejak tahun 1981.Â
Selain itu, data menunjukkan bahwa secara umum di wilayah Indonesia, nilai anomali suhu udara rata-rata per-stasiun pada bulan November 2023 menunjukkan kecenderungan nilai positif atau lebih tinggi dari rata-rata klimatologisnya.
Anomali suhu maksimum tercatat di Stasiun Meteorologi Kertajati - Majalengka sebesar 1,9 C, sementara anomali minimum tercatat di Stasiun Meteorologi Karel Sadsuitubun - Maluku Tenggara sebesar -0,3 C.