Banyak susu hewani yang diperkaya dengan vitamin D, yang membantu penyerapan kalsium. Beberapa susu nabati juga diperkaya dengan vitamin D, tetapi perlu diingat bahwa sumber utama vitamin D yang lebih baik adalah paparan sinar matahari.
6. Serat:
Susu nabati, seperti susu almond dan oat, biasanya kaya serat. Serat sangat penting untuk pencernaan yang sehat dan dapat membantu menjaga rasa kenyang.
7. Laktosa:
Susu hewani mengandung laktosa, yang adalah gula alami dalam susu. Banyak orang memiliki intoleransi laktosa, yang menyebabkan masalah pencernaan. Susu nabati biasanya bebas laktosa, membuatnya lebih mudah dicerna bagi mereka yang intoleran terhadap laktosa.
Namun, perdebatan susu nabati vs. susu hewani tidak hanya tentang gizi. Ini juga merupakan perdebatan tentang dampak lingkungan yang disebabkan oleh industri peternakan dan produksi susu hewani. Produksi susu hewani menghasilkan jejak karbon yang lebih besar, konsumsi air yang tinggi, dan deforestasi. Di sisi lain, produksi susu nabati umumnya memerlukan lebih sedikit sumber daya dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah.
Nah, yuk sekali-kali coba untuk mengkonsumsi susu nabati untuk melengkapi kebutuhan gizi kita sehari-hari, dan rasakan bedanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H