Remaja di Indonesia
Indonesia, tanah yang subur dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam, juga memiliki aset berharga yang kadang terlupakan---generasi muda yang penuh potensi. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah penduduk remaja Indonesia, yang berada di rentang usia 10 hingga 19 tahun, mencapai angka yang mengesankan. Dalam angka, ini berarti 22,16 juta jiwa berusia 15 hingga 19 tahun, serta 22,09 juta jiwa di usia 10 hingga 14 tahun. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi juga cerminan dari masa depan bangsa yang penuh harapan.
Penting untuk menyadari bahwa remaja bukanlah hanya sekelompok usia dalam statistik demografi. Mereka adalah pembawa mimpi dan ambisi yang tak terbatas. Masa remaja adalah tahap di mana penemuan jati diri dan eksplorasi potensi dilakukan. Tidak hanya itu, tetapi juga masa yang menentukan bagaimana generasi mendatang akan membentuk perubahan dan menghadapi tantangan.
Namun, dengan potensi yang luar biasa ini, juga datang tanggung jawab yang besar. Remaja Indonesia, seperti remaja di seluruh dunia, memerlukan dukungan dan fasilitas yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu ke masa depan yang lebih cerah. Ini adalah saat yang krusial dalam menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab sosial, etika kerja, dan apresiasi terhadap lingkungan alam.
Dalam konteks tema Hari Remaja Internasional tahun ini, "Keterampilan Hijau untuk Pemuda: Menuju Dunia yang Berkelanjutan", angka yang menggambarkan jumlah remaja di Indonesia menjadi semakin penting. Dengan tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin mendesak, generasi muda harus dilengkapi dengan keterampilan yang ramah lingkungan. Keterampilan ini mencakup pemahaman tentang praktik berkelanjutan, teknologi hijau, dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi.
Namun, keterampilan bukanlah satu-satunya faktor. Dukungan dari keluarga, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan adalah elemen penting dalam membantu remaja mencapai potensi penuh mereka. Kita harus menciptakan lingkungan di mana remaja merasa didengar, dihargai, dan didorong untuk berkontribusi positif.
Generasi muda Indonesia juga memiliki keunggulan dalam teknologi dan konektivitas. Dengan akses yang semakin mudah ke informasi dan sumber daya digital, remaja memiliki potensi untuk mengatasi berbagai masalah dengan ide-ide inovatif mereka. Inisiatif-inisiatif seperti program pelatihan digital, pengembangan aplikasi berkelanjutan, dan gerakan sosial di media sosial adalah contoh bagaimana remaja dapat memimpin perubahan dalam skala yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H