Diperlukan filterisasi dan penyesuaian kembali ideologi bagi mereka yang ingin berperan besar dalam kancah perpolitikan melalui partai politik di negeri ini. Ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila dan konstitusi Indonesia tidak akan pernah bisa bersatu, sehingga penting bagi PDIP untuk memastikan kesesuaian dan keselarasan ideologi partai dengan prinsip dasar negara.
Sebagaimana Presiden Soekarno dahulu, PDIP menampung beragam pandangan ideologi yang mencakup spektrum luas, termasuk pandangan yang terkait dengan komunisme. Kedekatan PDIP dengan Partai Komunis Cina tidak bisa dianggap sebagai kebetulan semata. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi bahaya yang mungkin muncul di masa depan.
Istilah-istilah politik seperti "petugas partai" dalam PDIP menjadi perhatian, karena hal ini mengandung makna lebih dalam yang dapat mencerminkan arah kebijakan dan ideologi partai. Keberadaan Sembilan naga dibalik pergerakan PDIP yang sangat dekat dengan Partai Komunis Cina patut untuk dipertimbangkan.
Para pengusaha kaya Cina di zaman Orde Baru, meskipun telah diberi kebebasan untuk begerak dalam bidang ekonomi dan akhirnya menjadi jajaran yang terkaya di Indonesia tetap merasa tidak mendapat jatah politik yang cukup. Presiden Soeharto memang membatasi ruang gerak etnis Tionghoa kala itu, yang bisa jadi karena kedekatan mereka dengan komunis.
Oleh karena itu para Sembilan Naga yang selalu terselimuti kabut keberadaannya ini bisa jadi memepengaruhi arah pergerakan PDIP. Penyokong dana tentu dapat membelokkan arah pergerakan partai sesuka hati.
Aneh sebenarnya, ada istilah Demokrasi dalam akronim PDIP, namun kenyataannya sangat dekat dengat Partai Komunis Cina.
Kita kembali lagi ke Peristiwa Kudatuli atau Sabtu Kelabu pada 27 Juli 1996 yang merupakan titik penting dalam sejarah politik Indonesia. Menggambarkan perjuangan dalam mencari keadilan, kebebasan, dan perubahan politik di tengah rezim Orde Baru. Perpecahan PDI dan lahirnya PDIP menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
PDIP telah mengalami banyak hal dalam perjuangannya hingga berada di puncak kekuasaan. Partai ini memainkan peran penting dalam menghadapi rezim otoriter Orde Baru dan mencatatkan keberhasilan sebagai partai pemenang pada beberapa pemilihan umum pasca reformasi.
Namun, keberagaman ideologi dalam PDIP juga menjadi perhatian. Partai ini harus mampu menyeimbangkan dan mengklarifikasi ideologi agar tidak menimbulkan potensi bahaya di masa depan. Filterisasi dan penyesuaian kembali ideologi menjadi langkah penting bagi PDIP untuk tetap relevan dan mewakili kepentingan rakyat Indonesia dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI