Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Marketplace Guru: Solusi atau Teka-teki bagi Tenaga Honorer

14 Juli 2023   05:59 Diperbarui: 14 Juli 2023   06:02 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, Marketplace Guru dapat menjadi alternatif yang menguntungkan bagi tenaga honorer jika mereka memiliki keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar. Oleh karena itu, upaya penyiapan keterampilan bagi tenaga honorer menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi kebijakan ini dan memberikan solusi yang lebih baik bagi nasib tenaga honorer di Indonesia.

Akar Masalah Persoalan Honorer

Untuk memahami mengapa persoalan honorer belum terselesaikan, kita perlu melihat beberapa faktor yang mendasarinya. Salah satu faktor yang mungkin adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat. Banyak tenaga honorer yang belum memenuhi standar kualifikasi yang diperlukan untuk mendapatkan status pegawai tetap. Dalam beberapa kasus, honorer mungkin tidak memiliki keterampilan atau pendidikan yang memadai, yang membuat sulit bagi mereka untuk memenuhi persyaratan pekerjaan yang lebih baik.

Selain itu, sistem pengelolaan SDM yang lemah juga dapat menjadi penyebab persoalan honorer yang berlarut-larut. Kurangnya transparansi, birokrasi yang rumit, dan kurangnya mekanisme evaluasi yang efektif menyebabkan sulitnya penyelesaian masalah terkait honorer. Proses perekrutan yang tidak adil dan rentan terhadap praktek nepotisme juga dapat mempengaruhi nasib tenaga honorer di negeri ini.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketidakmampuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memperbaiki situasi honorer. Seringkali, dana yang dialokasikan untuk penggajian honorer terbatas, sehingga sulit untuk memenuhi tuntutan mereka akan upah yang lebih layak.

Solusi yang Tepat untuk Para Honorer

Untuk menyelesaikan masalah honorer, perlu ada pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

Peningkatan Kualifikasi dan Pelatihan: Pemerintah harus memberikan kesempatan bagi tenaga honorer untuk meningkatkan kualifikasi mereka melalui pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan yang memadai dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka dan memberikan kesempatan untuk naik ke tingkat pekerjaan yang lebih baik.

Reformasi Sistem Pengelolaan SDM: Sistem pengelolaan SDM harus ditingkatkan melalui penyederhanaan birokrasi, transparansi yang lebih besar, dan mekanisme evaluasi yang efektif. Hal ini akan membantu memastikan perlakuan yang adil terhadap honorer dan meminimalisir peluang korupsi.

Penyediaan Anggaran yang Memadai: Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memenuhi kebutuhan gaji dan upah honorer. Dalam jangka panjang, langkah ini akan membantu memastikan bahwa honorer mendapatkan penghasilan yang layak dan tidak lagi bergantung pada pekerjaan paruh waktu atau sampingan.

Pengembangan Kebijakan Perlindungan Pekerja: Penting untuk melindungi hak-hak honorer melalui kebijakan yang jelas dan perlindungan hukum yang memadai. Ini meliputi upah yang layak, jaminan sosial, akses ke fasilitas kesehatan, dan perlindungan dari pemutusan hubungan kerja yang sewenang-wenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun