Di Finlandia, pemerintah telah berhasil mengurangi prevalensi hipertensi melalui pendekatan yang berfokus pada pola makan. Mereka mempromosikan pola makan kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan, sambil membatasi konsumsi garam, gula, dan lemak jenuh. Kebijakan ini juga didukung oleh kampanye penyuluhan masyarakat yang melibatkan berbagai pihak, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat kerja.
Di Amerika Serikat, program National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) telah berhasil mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengukuran tekanan darah secara teratur dan pengendalian hipertensi. Program ini menyediakan panduan praktis untuk penanganan hipertensi, mempromosikan perubahan gaya hidup sehat, dan mendukung pemeriksaan tekanan darah yang rutin.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di Indonesia. Lonjakan kasus hipertensi yang tinggi, terutama pada kelompok usia 25 tahun ke atas dan dewasa muda, mengindikasikan perlunya tindakan yang lebih serius dalam mengatasi silent killer ini.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan risiko hipertensi dan pentingnya mengadopsi gaya hidup sehat. Rutin berobat, mengendalikan pola makan, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah langkah penting dalam mengendalikan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam menangani epidemi hipertensi ini. Meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dan mendukung kampanye kesadaran masyarakat adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi prevalensi hipertensi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H