Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Horor Artikel Utama

Rumah Kosong

14 Mei 2023   14:30 Diperbarui: 29 Mei 2023   22:44 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi rumah ksoong | Sumber gambar dari freepik.com

Anehnya ada tambahan balasan yang menyuruh kami mencoba dulu rumahnya, datang dulu saja, coba lihat rumahnya, saya sarankan menginap satu-dua malam, siapa tahu tidak cocok, ps: kunci ada di bawah pot bunga sebelah pintu masuk.

Aku dan Rini saling bertatapan selama beberapa saat siang tadi, tak percaya dengan balasan yang cepat dan keramahan sang agen real estate untuk mempersilahkan kami mencoba terlebih dahulu rumahnya.

"Mungkin tak sebagus yang kita kira," ucap Rini.

"Yah, kalau lihat lewat jendelanya yang tak bergorden sih, dalamnya masih bagus," ucapku.

"Hah!? Emang kelihatan ya, itu kan cuma lantai Ida, siapa tahu dindingnya sudah retak-retak!?" sergah Rini kepadaku.

"Hmm, mungkin memang itu maksud si agen, supaya kita benar-benar melihat dengan seksama rumahnya sebelum memutuskan untuk membeli..."

Aku hanya mengangguk-angguk, "Baik juga ya dia... jangan-jangan..."

Ada pikiran buruk melesat di otakku selama beberapa saat, namun Rini yang kembali mengingatkan harga rumah yang sangat murah itu membuyarkan segala kemungkinan tak baik yang bisa saja menjadi alasan mengapa rumah itu tak laku-laku.

"Atau memang karena gosipnya seperti itu, katanya aja sih itu, kan kita juga enggak tahu," begitulah kesimpulan yang kami dapatkan.

Aku dan Rini pun sepakat untuk mencoba langsung mendatangi rumah itu malam ini, sekalian membawa kasur portabel yang biasa kami bawa kemping, biasanya kalau pergi healing ke daerah pegunungan yang dingin.

~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun