Karena apabila bisa dipersatukan, bukan di bawah payung komunisme tentunya, suara buruh pasti akan mendominasi perhelatan akbar lima tahunan mendatang. Â Â
Kesejahteraan dan kekuasaan menjadi dua hal yang berbeda, yang memisahkan antara buruh dan politik.Â
Meskipun demikian bukankah para buruh bisa memilih pemimpin yang akan membawa mereka menuju kepada tingkat kesejahteraan yang mereka harapkan di masa depan nanti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!