“Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam” (HR. Muslim No. 612).
Nah, berarti seharusnya kita menunggu sebentar hingga malam tiba kan? Karena berbeda antara waktu magrib dan waktu malam tiba. Jika kita perhatikan baik-baik waktu malam tiba beberapa lama setelah waktu magrib datang. Paling tidak saat dimana sinar matahari sebagian besar sudah hilang dan langit terlihat gelap.
Namun demikian bagaimana dengan waktu berpuasa di negeri-negeri yang mataharinya tak pernah tenggelam? Atau waktu malam yang singkat? Jika demikian maka ada kekhususan dalam hal ini yang telah dibahas oleh para ulama menyangkut penyesuaian pembagian waktu siang dan malamnya.
Penulis hanya mengambil ayat-ayat muhkamat dan hadis yang menjelaskan secara terang, apabila ada kesalahan itu datangnya dari penulis sendiri. Semoga menjadi bahan pertimbangan dalam menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.
Wallahu a’lam bish shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H