Mohon tunggu...
Rendryana Aulia
Rendryana Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

masih belajar dan terus belajar. sangat menantikan kritik dan saran yang membangun

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Menaikkan Angka Pola Pangan Harapan di Masa Pandemi Covid-19

18 Juni 2020   13:42 Diperbarui: 18 Juni 2020   13:38 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

KESIMPULAN

                Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi COVID-19 beresiko mengalami krisis ekonomi, di tengah itu masyarakat juga akan mengalami kekurangan gizi yang cukup tinggi yang bila terus-terusan berlanjut akan mempengaruhi produktifitas yang tentunya juga mempengaruhi perekonomian. Angka pola pangan harapan adalah angka yang digunakan untuk menilai situasi konsumsi suatu daearah, perencanaan konsumsi dan ketersediaan pangan. Strategi yang dapat dilakukan untuk menaikkan nilai pola pangan harapan yang mengalami penurunan karena COVID-19 dapat dilakukan dengan cara melakukan upaya memudahkan konsumen mengakses pangan yang tersedia, pangan yang akan dikonsumsi (jumlah dan keragamannya sesuai anjuran) tersedia oleh produsen dengan berbagai cara alternatif, kebijakan ekonomi makro yang kondusif dan memperhatikan berbagai pihak, kerjasama sinergis antarpihak terkait menghadapi pandemi bersama.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2020 Mei 5. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan 1-2020. Berita Resmi Statistik 2020: No. 39/05/Th. XXIII.

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Andi.

#EkonomiPertanian #FakultasPertanianUniversitasJember #TraditionOfExcellence

Oleh: Rendryana Aulia (191510501093)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun