Mohon tunggu...
Rendra Trisyanto Surya
Rendra Trisyanto Surya Mohon Tunggu... Dosen - I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

(I am a Lecturer of IT Governance and IT Management. And IT AUDITOR and Trainer in CISA, CISM, CGEIT, CRISC, COBIT, ITIL-F, PMP, IT Help Desk, Project Management, Digital Forensic, E-commerce, Digita Marketing, CBAP, and also Applied Researcher) My other activity is a "Citizen Journalist" who likes to write any interest in my around with DIARY approached style. Several items that I was writing in here using different methods for my experimental, such as "freestyle", "feeling on my certain expression," "poetry," "short stories," "prose," "travel writing," and also some about popular science related to my field. I use this weblog (Kompasiana) as my experiment laboratory in writing exercise, Personal Branding and my Personal Diary... So, hopefully..these articles will give you beneficial or inspiration and motivation for other people like my readers...! ... Rendratris2013@Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Suatu Hari "Ber-Backpacker" di Jalan Asia Afrika - Bandung

1 Maret 2019   21:15 Diperbarui: 1 Maret 2019   22:25 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Keterangan Photo: Seorang penjual minuman Air Nira

Mereka  tidak terlalu menghiraukan cuaca yang kurang bersahabat ini. Lalu, kami menyusuri jalan bersejarah ini, dengan melewati kantor pusat harian koran utama "urang Bandung", yaitu "Pikiran Rakyat".  "Pa..kita ber-photo di baliho itu. kayaknya unik...", kata si bungsu. Memang unik juga ternyata...! Tersedia di sana baliho buat orang-orang lewat yang ingin berpohoto dengan latar bingkai koran besar. 

            Lalu, kami melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba mata saya memandang sebuah poster besar bertuliskan "Korean Culture Day" di sisi lain  jalan Asia Afrika ini. "Pa..kita lihat acara ini yuuk..Kayaknya menarik !" ajak si Bungsu. Si bungsu yang sudah menjadi Sarjana Teknik Sipil ini, dan baru di wisuda dari sebuah  PTN di Bandung , rupanya masih suka juga dengan hal-hal yang berkaitan dengan K-Pop. 

K-Pop memang akhir-akhir ini  telah menyebar cepat "bak virus budaya" luar yang  menjalar merasuk ke seantero hati anak-anak muda dunia, termasuk  anak muda di Bandung. "Ok...kita cari tahu dimana kegiatan itu diadakan.." Setelah makan siang dengan menu khas masakan Sunda  di sekitar Jalan Braga, kami kemudian menyusuri kembali perjalanan menuju ke arah Jalan Asia Afrika ke arah utara. Banyak terlihat anak-anak muda dan turis lokal sekeluarga mengunjungi tempat ini juga. Braga merupakan salah satu objek wisata yang menjadi bagian dari Kawasan Kota Tua Bandung.  

            Kami melewati Gedung Majestic yang hari itu tampak ramai karena sedang mengadakan kompetisi "K-Pop Dance" buat kalangan anak muda se-kota Bandung. "Acara ini diadakan oleh Dinas Pariwisata Pemda Kota Bandung, untuk mendukung acara Korean Culture Day, " kata panitia yang saya jumpai di depan pintu masuk. Ada 11 grup yang ikut kompetisi kali ini. 

Selama di dalam Gedung bioskop,  yang telah dialihfungsikan menjadi Gedung pertunjukkan Budaya ini. Di sini saya menyaksikan semangat luar biasa (euphoria) dari berbagai kalangan anak-anak remaja Bandung yang menjadi peserta kompetisi dan bahkan yang menjadi penontonnya. Tampaknya mereka lebih paham Budaya Pop Korea (K-Pop) dibandingkan budaya asli mereka sendiri. 

Setiap peserta selesai manggung, sambil menunggu persiapan grup berikutnya, pembawa acara (MC) kemudian melemparkan kuis-kuis beragam pertanyaan ke penonton  yang berkaitan dengan Korea Selatan, dan  diimingi hadiah menarik yang menjadi rebutan. Anak-anak remaja dan para mahasiswa yang hadir sebagai penonton ini pun  tampak begitu antusias. Mereka dapat menjawab dengan cepat hal-hal detail tentang Korea seperti Nama Presidennya, lagu kebangsaan Korea, nama lima kota industri di Korea Selatan..dan seterusnya.

            "Mereka yang tampil berkompetisi itu, harus berdansa sesuai dengan Lagu K-Pop yang mereka pilih. Dan mereka harus menirukan gerakan tarian seusai dengan artis Korea asli yang membawakan lagu itu. Mana yang paling tepat gerakannya, itu yang dapat nilai bagus," kata si Bungsu Dhinda Ayu Amelia, menjelaskan ke saya proses penilaian kompetisi ini. 

Dia juga penggemar Budaya Korea Pop, khususnya musik. Tapi uniknya, ada beberapa grup peserta yang tidak mau meniru K-Pop Korea ini mentah-mentah begitu saja di dalam penampilannya. Mereka menyisipkan juga unsur tarian dan musik Sunda untuk dikolaborasikan dengan musik dan tarian Korea tersebut.  Ada yang membuat intro dengan mengawali penampilannya dengan gerakan Pencak Silat Jawa Barat, sebelum  akhirnya masuk ke tarian K-Pop. 

Wow..! It is Amazing... ! Cukup kreatif...!

(Keterangan Photo: Salah satu perfroma kelompok peserta kompetisi
(Keterangan Photo: Salah satu perfroma kelompok peserta kompetisi
               Usai menonton pertunjukkan ini, kami kemudian melanjutkan kembali Jalan Asia Afrika ke arah lain yang terlihat lebih ramai. Tampak berbagai tenda bazar makanan dan jualan baju dan  pernik konsumsi anak-anak muda berjejer. 

Anak-anak muda yang mendominasi Kawasan ini di hari Minggu itu, tampak asyik berphoto ria dengan beberapa orang yang berdandan ala zombie, meski harus rela membayar Rp 5.000 untuk membuat photo bersama mereka ini. Setelah puas wara wiri...kami kemudian berjalan kembali  pulang ke arah Hotel Preanger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun