Apa makna Ulang Tahun  ? Sekedar Ucapan dan acara makan-makan sajakah ?Â
                                                               ***
Tiap kali tanggal 20 Juni itu datang, menghampiri.. Ada rasa SENANG, namun  sekaligus juga,ada rasa "Khawatir"....
Apakah penanda hari lahir saya ini, itu artinya juga,  menunjukkan bahwa  kelak akan semakin bertambah sehat, dengan bertambahnya satu tahun usia ini? Lalu, timbul pertanyaan lain (yang lebih penting):  Apakah waktu yang masih tersisa, cukup untuk berbuat? Atau akhirnya, semua ini  hanya sampai begini sajakah?  Ada keinginan yang besar, agar dapat mengaktualisasikan keberadaan diri kita lebih baik di dunia yang fana ini (meminjam filsafatnya Rene Descartes: cogito ergo sum., yaitu Kita ADA , karena itu kita ADA). Karena "keberadaan" seseorang itu, pada  dasarnya adalah karena menjalankan sebuah  tanggung jawab. Namun, seringkali di sisi lain: kondisi fisk di usia yang tidak muda lagi ini, dapat menjadi kendala karena adanya batas-batas hakiki yang kemudian bermunculan secara aalami. Yang selalu membatasi, bahkan mengingatkan.  Tubuh yang sudah mulai cepat lelah. Pikiran yang sudah tidak lagi secerdas dan setajam sewaktu masa-masa  muda dulu itu. Bahkan, mata pun yang sudah sejak lama berkacamata, terkadang cepat lelah. Walaupun  disaat membaca walau hanya beberapa jam saja. Tidak seperti dulu, yang sehariaan bisa asyik melakukan kegiatan intelektualitas, yaitu  MEMBACA. Dulu hobi melahap buku-buku bermutu dan menjadi "excited". Bahkan, bisa terlihat begitu asyiknya menikmati rumus teknis matematika  ciptaan dari para genius  yang brilyan...yang mencoba memecahkan teka-teki mengenai  gejala Alam Semesta....
Tapi, ya itu tadi....!
Waktu rupanya membuat banyak hal berubah, termasuk dalam diri pribadi seseorang beserta orientasi-orientasinya..
Di sisi lain, selama hayat masih di kandung badan, masih melekat dalam diri kita yang namanya tanggung jawab (oleh karena itu seyogyanya adalah: semangat/spirit). Paling tidak, tangung jawab yang proporsial :  terhadap  keluarga, handai tauladan/sahabat dekat yang memerlukan. Bahkan ke para mahasiswa yang (untuk yang profesinya sebagai Dosen). Bahkan,  tugas-tugas lain (kalau nanti ada), usai merayakan Ulang Tahun  ini, setelah bersyukur  telah diperpanjangkan umurnya leh Tuhan. Profesi sebagai Dosen Lektor Kepala ini, seringkali memang merunut perjalanan waktu yang relatif panjang dan harus bekerja secara produktif hingga usia 65 tahun yang akan datang.
Jadi, memang, dalam hal ini...banyak hal yang belum terselesaikan ...!
Di antaranya, cita-cita kecil yang tersimpan jauh dan hampir hilang..Pendidikan formal S3 yang berniat dikejar (jika kondisi memungkinkan) .Ada juga berbagai sertifikat kompetensi internasional yang masih harus diambil dan diperebutkan, untuk memperkuat posisi persaingan (for the self-positioning) sebagai TRAINER di dalam dunia pelatihan/training yang selama ini saya geluti, sebagai "The second job" yang juga penuh dengan persaingan. Mungkin juga, masih banyak penelitian-penelitian di dalam bidang Tata Kelola Teknologi Informasi yang harus dilakukan sebagai  kewajiban. Semua ini membutuhkan energi pikiran dan konsentrasi serta kesehatan fisik yang tentu saja harus: PRIMA..
Belum lagi, tanggung jawab lain, seperti membiayai kuliah empat orang anak yang masih dalam proses penyelesaian.  Termasuk juga, kelak bila menikahkan mereka, agar menghantarkannya menjadi sosok yangsiap  mandiri.  Masih banyak juga biaya yang mesti dicari dan dikumpulkan kelak,  agar dapat pula melakukan ibadah seperti  Umroh dan Haji, sebagaimana seharusnya. Urusan duniawi yang serba material dan praktis ini, kemudian tidak mengenal adanya keterbatasan waktu (atau jeda), apapun keterbatasan fisik manusia.  Kita yang telah berusia "tua" ini, ternyata  juga harus tetap melakoni peran, tanggungjawab dan cita-cita..meskipun terbatas! Sesuai dengan kemampuan, kompetensi dan proporsinya masing-masing. Tampaknya, tidak ada kata PENSIUN buat menjalani HIDUP dan tanggung jawab tersebut! Meski  sudah berumur 57 tahun sekalipun (usia berkepala 5 ), yang sebagaimana banyak persepsi orang : sudah saatnya untuk istirahat....
Ada tanggung jawab memaknai kehidupan kita. Yang terkadang mulai terasa datar dan membosankan jika tidak pandai-pandai melakoninya.  Hidup itu ternyata tidak  banyak manfaatnya (it is not giving addded much values for us), jika semua hal-hal diatas tidak terjawab dengan baik. Uang memang penting, tapi ternyata (dalam batas tertentu), bukan segala-galanya. Karena tidak setiap hal di dunia ini, dapat diperoleh dengan menggunakan uang. KARIER/Jabatan/Posisi tentu saja penting  (apalagi di jaman NOW),  yang sarat dengan persaingain di level apapun (dalam kondisi seseorang itu: sehat maupun tidak sehat), serta sarat dengan upaya  "unjuk gigi".
Kita perlu menjaga kenyamanan dan kemudahan  dalam hidup dengan menggunakan UANG. Uang dapat pula digunakan untuk menjaga  "dignity". Namun, UANG bukanlah  esensi dari tujuan:  Mengapa kita HIDUP di Dunia dan dihidupkan oleh Tuhan. Mengapa kita dilahirkan di bumi ini ?  Masak sih karena selembar UANG...?? Pendidikan (Ilmu Pengetahuan), juga penting  diraih setinggi-tingginya, hingga di usia senja sekalipun.  Sebagaimana kita sering mendengar adagium : Tuntutlah Ilmu hingga ke Liang Lahat. Karena Ilmu itu akan menyebabkan kita memiliki KEKUATAN (Power),  yang pada akhirnya akan memiliki "multiplier effect" ke berbagai kesuksesan di faktor lain, diantaranya  kesejahteraan ekonomi.  Semua instrumen praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan ini, jika digunakan secara baik dan positif, tentu saja  berguna (memberi VALUES) agar kita dapat berbuat banyak bagi banyak orang (paling tidak masyarakat/komunitas yang ada di sekeliling kita).
Tapi setelah itu semua kita peroleh dan dilalui. Lalu selanjutnya apa (what  is the next step)..?
Jikalau pada akhirnya, semua itu ternyata : ada masa-masanya. Ada saat-saatnya. Bahkan ada batas-batasannya..?
Di hari Ulang Tahun ini, semakin bertambahnya UMUR, seyogyanya itu berarti: kita bersyukur karena telah mendapat Hidayah (yang sekaligus juga aalah Amanah). Tanggung jawab itu ada pada diri kita sekarang, dalam menjalankan Amanah itu. Sebagai pengejawantahan mengapa kita hidup di dunia ini. Yang meskinya dilakukan dengan sebaik-baiknya karena adanya waktu yang diberikan (bertambah) di hari Ulang Tahun itu. Tentu saja, saya senang dan bahagia, ketika hari ini, saya diberi umur panjang oleh TUHAN. Â
Hari ini, Rabu, 20 Juni 2018, merupakan hari yang istimewa.  Saya pun berbahagia...! Juga ketika mendapatkan ucapan "Selamat Ulang Tahun"  dari begitu banyak orang, rekan, sahabat  dan keluarga.  Semua berdoa dan  mengharapkan: agar saya selalu tetap sehat, sukses terus dalam berkarya dan selalu ceria....
Terima kasih ... I am very appreciate for all..!
Semua ucapan itu akhirnya menjadi semacam penyejuk jiwa yang tersimpan jauh di dalam relung hati, sebagai energi bekal semangat perjalanan kehidupan selanjutnya. Semoga, kita semua pun  sehat, sukses dan  selalu ceria di dalam menjalankan kehidupan masing-masing...Di manapun dan kapanpun!  (Tampaknya,  tidak terlau berlebihan kalau saya pun akhirnya ingin mengatakan: "I love You ALL..!").
Karena  pada akhirnya, inti dari semua ini, yang membuat kita bahagia secara hakiki ...terutama di  usia yang sudah tidak muda lagi, adalah: CINTA dan TAQWA...
---------------------------------
*(Oleh: Rendra Tris Surya, CImahi/21 Juni 2018)
======================================
https://www.youtube.com/watch?v=Zz5anS8XHy4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H