Mohon tunggu...
Rendra Trisyanto Surya
Rendra Trisyanto Surya Mohon Tunggu... Dosen - I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

(I am a Lecturer of IT Governance and IT Management. And IT AUDITOR and Trainer in CISA, CISM, CGEIT, CRISC, COBIT, ITIL-F, PMP, IT Help Desk, Project Management, Digital Forensic, E-commerce, Digita Marketing, CBAP, and also Applied Researcher) My other activity is a "Citizen Journalist" who likes to write any interest in my around with DIARY approached style. Several items that I was writing in here using different methods for my experimental, such as "freestyle", "feeling on my certain expression," "poetry," "short stories," "prose," "travel writing," and also some about popular science related to my field. I use this weblog (Kompasiana) as my experiment laboratory in writing exercise, Personal Branding and my Personal Diary... So, hopefully..these articles will give you beneficial or inspiration and motivation for other people like my readers...! ... Rendratris2013@Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Wejangan Menarik Pak Lurah di Acara Pernikahan Desa di Lampung

5 April 2017   16:34 Diperbarui: 7 April 2017   17:00 13105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sering mendengar dan juga mengamati, bahwa seiring dengan bertambahnya usia maka akan  meningkat kejenuhan hubungan para suami-istri. Hubungan seks  itu memang tidak lagi dilakukan dengan bersemangat. Malah menjadi hambatan dengan berbagai alasan. “Itulah sebabnya,” kata Pak Lurah melanjutkan sambutannya. “Perkawinan itu merupakan ladang amal. Dan amalnya bersifat jangka panjang yang tak ada habis-habisnya hingga usia tua kita. Karena selain kegiatan Sholat, maka aktivitas “hubungan suami-istri” akan terus menuai amal dalam jangka panjang hingga usia perkawinan tersebut berakhir, karena  perceraian atau kematiaan, “ ujarnya.  Jadi, belajarlah terus-menerus untuk memelihara hubungan yang selalu harmonis dengan pasangan, baik dalam hal lahir maupun batin, lanjutnya menutup kata sambutannya.

Wejangan ini disampaikan di depan orang ramai dengan pengeras suara dari atas panggung. Mungkin tujuannya juga agar diperhatikan oleeh semua tamu hadir. Karena sangat mungkin, beberapa di antara tamu undangan tersebut, mengalami berbagai permasalahan dalam perjalanan perkawinan masing-masing, baik pasangan tua maupun muda. Cukup banyak Bapak-bapak dan Ibu-Ibu (di Desa maupun di Kota), yang  karena usia perkwaninannya sudah  lebih dari 20 tahun, bahkan sudah mendapat status Perkawinan Perak. Dengan usia yang udah menginjak kepala 50, menganggap hubungan seks suami-istri  tidak lagi penting.  Fokus mereka kemudian habis untuk mengurus anak-anak dan mencari nafkah.  Mungkin  juga kondisi badan yang sudah mulai gendut dan menggelambir, jarang berolahraga dan sering sakit-sakitan, sehingga seks justru menjadi persoalan. Padahal, sebagaimana wejangan Pak Lurah yang cerdas dan berwawasan luas ini, “Hubungan seks suami istri itu adalah ladang Amal yang diberikan Allah dalam jangka waktu yang panjang yang tak habis-habisnya. Amal ini hanya berakhir jika   salah satu pasangan dipisahkan oleh maut, atau bercerai..”

(Keterangan: Penulis di salah satu sudut pengunjung di acara Akad Nikah keponakan di Desa Tekad / Photo by: Farida Rendra)e
(Keterangan: Penulis di salah satu sudut pengunjung di acara Akad Nikah keponakan di Desa Tekad / Photo by: Farida Rendra)e
***

Saya kemudian termenung di kursi saya dari suatu sudut di barisan paling belakang.  Ya, hari ini, siang ini saya seperti mendapat pencerahan dan “belajar sesuatu”  dengan menghadiri acara akad nikah keponakan ini. Terutama, karena wejangan bermutu dan menarimdari seorang Lurah,  dari pelosok sebuah kampung di Propinsi Lampung, yang cerdas, bermakna bagi banyak orang, dan menggugah.....

==========================================================================================================================================

(Ditulis oleh: Rendra Tris Surya, Selasa malam 28 Maret 2017 di tengah kamar rumah mertua di Desa Muaradua, Kecamatan Pulau Panggung, LAMPUNG, ...Dengan cahaya lampu yang agak redup..)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun