Ada hal menarik yang ingin saya sampaikan sebagai salah satu warga Banten dan hidup di Banten  bahwa masih terdapat warga miskin di Sebagian wilayah baik di kota ataupun di pedesaan. Data yang akan saya tampilkan adalah data BPS yang telah dipublikasikan pada tahun 2024. BPS melakukan survey tahunan guna memotret secara mendalam seluruh aspek yang ada di daerah di seluruh wilayah Provinsi Banten.
Data Kemiskinan di Banten menurut BPS adalah sebagai berikut :
data ke 2 (dua) adalah sebagai berikut :
Penjelasan sebagai berikut :
- Jumlah Masyarakat Banten yang tergolong miskin berdasarkan data BPS per Maret-September 2023 adalah sebanyak 826.130 orang.
- Prosentasi jumlah penduduk Miskin di wilayah Banten sebesar 6,17% rata-rata penduduk Banten
- Pada tahun 2023, angka kemiskinan di Provinsi Banten mencapai 6,17 persen. Angka ini relatif sama dengan tahun sebelumnya sebesar 6,16 persen. Wilayah di Provinsi Banten yang memiliki angka kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Pandegelang yaitu sebesar 9,27 persen dan wilayah yang memiliki angka kemiskinan terendah adalah Kota Tangerang Selatan dengan angka kemiskinan sebesar 2,57 persen
- Dari data-data yang tersaji diatas jelas menunjukan bahwa ada suatu keadaan yang perlu menjadi perhatian kita Bersama yaitu angka kemiskinan di Banten masih tinggi ataupun belum dikatakan tinggi teapi Masyarakat Banten masih terdapat warga miskin. Â
Angka Pengangguran.
Selain angka kemiskinan yang perlu kita kritisi, saya juga mencermati tentang angka pengangguran. Data ini lagi-lagi saya ambil dari BPS yang telah dipublish pada tahun 2024. Data Pengangguran di Banten adalah sebagai berikut :
Penjelasan data diatas adalah bahwa di wilayah Kabupaten angka pengangguran berada di angka 7.57% tepatnya di Kabupaten Lebak. Sedangkan di Wilayah Kota angka pengangguran berada di angka 7,45% tepatnya di Kota Serang.
Angka pengangguran ini termasuk hal yang patut kita bahas sekaligus kritisi, karena dampak dari meningkatnya angka pengangguran artinya kesempatan dan lapangan kerja di Banten semakin kecil dan sulit untuk dijadikan tumpuan mata pencaharian Masyarakat dalam kesempatan dalam bekerja.