Mohon tunggu...
Rendra Manaba
Rendra Manaba Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Kreatifitas

bermain dengan rasa yang sama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Kendari, Dalam Sebulan 2 Kali Banjir Dahsyat

1 Juni 2017   16:05 Diperbarui: 5 Juni 2017   02:37 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Adanya reklamasi diteluk Kendari yang menimbun full kawasan perairan (laut) teluk hingga puluhan hektar, sehingga mengurangi daya tampung air hujan yang mengalir ke hilir.

3. Pembangunan infrastruktur yang mengesampingkan ekosistem dan lingkungan hidup (amdal yang dimanipulasi).

4. Perilaku warga Kendari yang tidak sadar lingkungan dengan membuang sampah bukan pada tempat yang semestinya. Dan terlebih lagi di aliran air; sungai, kanal, kali, got, gorong-gorong dan laut (teluk). Hal ini hanya diperlukan edukasi dan sosialisasi berkelanjutan langsung ke lingkungan masyarakat.

5. Saling menyalahkan antar para pemimpin daerah, tanpa menyadari keputusan atas klaim pembangunan yang mereka banggakan sendiri. Diperlukan intropeksi diri dengan tepat terhadap keputusan yang selama ini hanya berorientasi pada proyek, bukan pada program pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pemerintah daerah selalu pragmatis dan transaksional dalam setiap hal, begitupun menyikapi persoalan banjir Kendari. Banjir adalah masalah bersama, bukan hanya masalah pemerintah daerah saja. Tapi jika bencana banjir dieksplotasi untuk dijadikan obyek utama untuk meraih anggaran pusat itu namanya naif. 

Penyebab bencana alam karena perbuatan tangan manusia sendiri yang merusak alamnya (Ar-Rum: 41-42). Itulah penyebab utama yang menimbulkan bencana banjir dahsyat. Apakah kita telah menyadari akan tindakan, perbuatan, kelakuan, keputusan dan kebijakan kita selama ini telah merusak alam dan lingkungan kita sendiri.

Bijaklah dalam memutuskan sesuatu, apalagi itu berhubungan dengan khalayak dan kepentingan umum serta stabilitas. Kebijakan yang salah didasari oleh kemunafikkan, kebijakan yang tepat muaranya adalah kemaslahatan.

Bersyukur kota Kendari memiliki penduduk yang kuat, solid, kompak dan peka terhadap persoalan sosial.

Pelajaran terpenting dari bencana banjir Kendari ini adalah toleransi umat beragama dan tali silaturahmi semakin erat, adanya solidaritas, partisipatif dan kepekaan sosial, kembalinya semangat gotong royong, serta adanya sinergi dan kolaborasi antara warga sipil dengan birokrasi penyelenggara pemerintahan dalam menghadapi dan menangani masalah bersama.

Pupuklah pelajaran tersebut, garaplah hingga tumbuh subur menjadi ladang kemaslahatan dalam memimpin dan merakyat.

Info relawan banjir yang dengan sukarela atas niat luhur dan nilai kemanusiaan membantu meringankan beban para korban banjir Kendari. Salah satu lembaga yang intens dan aktif dalam kehidupan sosial adalah Kendari Kreatif (KK). Donasi untuk korban #BanjirKendari Bank Sultra, No. Rekening 235.02.01.000330.3 an. Kendari Kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun