Mohon tunggu...
Rendi Sugiri
Rendi Sugiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta

Nama saya adalah Rendi Sugiri, seorang mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta dengan spesialisasi dalam Penerbitan (Jurnalistik). Saya memiliki minat mendalam di bidang media dan berkeinginan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan kerja saya. Keahlian saya terutama terfokus pada kemampuan menulis, termasuk kemampuan menyusun artikel, berita, dan fitur yang kemudian dipublikasikan di media. Saya telah membuktikan kemampuan menulis saya dengan menciptakan tulisan feature dan artikel yang telah dipublikasikan di media utama. Pengalaman saya mencakup penulisan dalam konteks jurnalisme, dan saya sangat terbuka untuk kesempatan magang di berbagai peran seperti reporter, penulis konten, humas, atau bahkan desainer untuk majalah atau surat kabar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pernyataan Kontroversial Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun

13 Juli 2023   02:11 Diperbarui: 13 Juli 2023   02:23 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya kejadian ini membuat para orang tua meragukan kapasitas kualitas Pondok Pesantren yang belakangan ini memiliki permasalahan. Mulai dari guru pesantren yang melakukan tindakan rudapaksa terhadap 12 santrinya hingga hamil dan melahirkan 9 anak. Selanjutnya kasus pencabulan di dua pondok pesantren Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren. Semua permasalahan tersebut membuat persona pondok pesantren rusak.

Banyak yang berlindung dibalik "agama" hanya untuk kepentingan pribadi belaka. Semua dibungkus dengan rapih layaknya sebuah parsel. Berkedok sekolah keagamaan yang didalamnya orang tua tidak tahu apa yang sedang diajarkan atau doktrin kepada santri-santri (anak-anaknya). Entah mengapa sesuatu yang dibungkus keagamaan pasti selalu memakan korban, terlebih hanya untuk kepentingan pribadi yang tidak berperikemanusiaan terhadap sesame manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun