Mohon tunggu...
Rendi Fadillah
Rendi Fadillah Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

QRIS Antarnegara Menumbuhkan UMKM-Pariwisata, Transaksi Lebih CeMuMuAH

17 Juni 2023   14:22 Diperbarui: 17 Juni 2023   14:25 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Youtube @Exploringwithfikri, Fikri memindai barcode Thai QR Payment dengan QRIS BCA Mobile saat membeli tiket BTS Skytrain Bangkok di mesin tiket mandiri, pada 20 Maret 2023.

Kini merchant QRIS sudah menyentuh usaha masyarakat hingga lapisan terbawah (mikro), seperti pedagang jamu yang tergabung dalam Komunitas Kampung Jamu Bintara 16 di Kelurahan Kuto Batu, Kota Palembang.

Koordinator Komunitas Kampung Jamu Bintara, Dian Lestari Ekawati menceritakan 23 pedagang jamu di kampungnya sudah menggunakan QRIS sejak akhir 2021. Fasilitas pembayaran digital itu diterbitkan Bank BRI dan Bank Sumsel Babel (BSB) sepaket saat mereka mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Cuma namanya pedagang tradisional, banyak yang belum paham, banyak juga yang sudah sepuh. Mereka (bank, red) lalu sosialisasi, begini begini. Mereka menjelaskan manfaat QRIS, nanti setiap transaksi masuk ke rekening pedagang sendiri. Setelah itu bank menerbitkan QR Code-nya.” 

Sekarang kemana-mana, keliling Kota Palembang, pedagang jamu membawa barcode QRIS.

Pedagang jamu dari Kampung Jamu Bintara 16 membawa barcode QRIS saat menjual jamu ke warga Kampung Sayur Jl Cempaka, Kota Palembang. Foto : ALFERY/SUMEKS
Pedagang jamu dari Kampung Jamu Bintara 16 membawa barcode QRIS saat menjual jamu ke warga Kampung Sayur Jl Cempaka, Kota Palembang. Foto : ALFERY/SUMEKS

“Kalau keliling perusahan banyak juga yang nanyain QRIS, karena pegawai rata-rata tidak bawa uang cash.”

Yang menguntungkan saat ikut bazar UMKM bersama Perbankan.

“Wajib itu dari penyelenggara, karena semua transaksi pembayaran menggunakan QRIS. Ini katanya mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia. Stok jamu berapa pun pasti habis. Biasanya sehari bazar, satu pedagang bawa 100 botol, harganya Rp10 ribu per botol. Empat hari bazar bisa habis 400 botol.” 

Di acara bazar, bank biasanya memberikan diskon bagi pengunjung yang melakukan pembayaran dengan QRIS di merchant.

“Misalnya harga jamu kita Rp10 ribu per botol, jualnya ke konsumen harga diskon Rp8 ribu, Rp2 ribunya disubsidi bank. Jadi pedagang masih tetap mendapat harga normal.”

Penawaran seperti ini tentu saja menarik konsumen memperbesar jumlah transaksinya, terutama bagi turis asing yang berkunjung ke Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun