Seorang Youtuber bernama Fikri dalam channel-nya @Exploringwithfikri membagikan pengalamannya menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) saat berada di Kota Bangkok, Thailand, Senin (20/3/2023). Dari Sathorn Ghost Tower yang terkoneksi langsung dengan BTS Skytrain, Fikri ingin pergi ke Stasiun Saphan Taksin sekitar pukul 15.23 ICT.
Ketika membeli tiket angkutan cepat kereta api melayang itu, Fikri biasanya menggunakan uang cash (koin Baht) atau e-money Rabbit Card. Tapi hari itu, dia justru membayar dengan QRIS BCA Mobile. Di sebuah mesin tiket BTS Skytrain mandiri, Fikri mengklik stasiun tujuan, keluar tarif angkutan senilai 32 Baht Thailand (THB). Di sana tertera pilihan pembayaran menggunakan Rabbit Card atau Thai QR Payment.
“Biasanya saya bayar pakai koin atau Rabbit Card, sekarang saya mau coba bayar pakai QRIS,” katanya.
Dia kemudian memindai Thai QR dengan QRIS BCA Mobile, muncul di layar HP-nya nilai konversi mata uang Rupiah yang mesti dibayar sebesar Rp14.719,78 (32 Baht) dengan kurs 1 THB Rp459,99, beserta sumber pembayaran melalui rekening bank.
“Sudah ada QRIS di Thailand, jadi bisa buat bayar apapun. Tak perlu khawatir lagi liburan ke Bangkok,” terang Fikri.
Manfaat pembayaran dengan QRIS di Thailand nyatanya sudah berlangsung cukup lama, sejak Indonesia-Thailand mengawali fase uji coba penggunaan QRIS Antarnegara pada 17 Agustus 2021. Selanjutnya fase implementasi melibatkan 76 penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) kedua negara per 29 Agustus 2022. Saat itu Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral Republik Indonesia (RI) dan Bank of Thailand (BoT) meresmikan kerjasama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR payment linkage) ini.
Di hari yang sama BI juga meluncurkan QRIS Antarnegara, kerjasama dengan Bank Sentral Negara-Negara ASEAN lainnya seperti Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), dan Monetary Authority of Singapore (MAS). Dengan demikian, penggunaan QRIS tak hanya dapat dilakukan di Negara Thailand, tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Filipina begitu sebaliknya di Indonesia.
Jadi turis asing misalnya orang Thailand atau Malaysia yang datang ke Bali atau Jakarta tak perlu repot-repot lagi menukar mata uang Rupiah di bank atau money changer untuk jajan. Mereka cukup scan barcode QRIS saat membayar transaksi apapun di berbagai merchant QRIS. Sebaliknya orang Indonesia yang berwisata ke Thailand, Malaysia, dan negara lainnya juga bisa memakai QRIS. Layaknya Fikri menggunakan QRIS BCA Mobile saat membayar tiket BTS Skytrain Bangkok.
Implementasi Regional Payment Connectivity (RPC) sebagai bagian dari “G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Paymnets” ini tak lain untuk mendorong konektivitas atau keterhubungan antarnegara (cross border transaction), meningkatkan efisiensi dan volume transaksi pembayaran lintas negara, memacu pertumbuhan ekonomi (epicentrum of growth), khususnya dari sektor perdagangan (UMKM) dan pariwisata. Kemudian memperbesar jumlah wisatawan mancanegara, mempromosikan ekonomi digital dan inklusi keuangan, hingga memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan mata uang lokal yang lebih luas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!