Mohon tunggu...
Rendi Septian
Rendi Septian Mohon Tunggu... Guru - Founder Bimbel The Simbi

Seorang pengajar yang ingin berbagi ilmu, kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah

3 Juli 2022   13:58 Diperbarui: 3 Juli 2022   14:01 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagaimana caranya, Pa?" Senyumnya sudah kembali, meski gurat air mata di pipinya masih terlihat.

"Papa mau coba jodohkan ia dengan Om Rama. Bukankah Om Rama masih membujang?"

"Setuju Pa!" Anak gadisku berteriak sambil kegirangan. Senyumnya sudah full 100%. Tidak ada lagi gurat kesedihan di wajahnya.

"Biar tidak menggoda Syaila juga, Pap. Masa Syaila harus pacaran dengan Om-Om sih Pap, Haha..."

Epilog :

Setelah peristiwa itu, akhirnya aku mengetahui gejolak batin yang menimpaku. Ternyata keberadaan perempuan lain, meski kuanggap biasa saja, sedikitnya membuat ketidaknyamanan di dalam rumah, cahaya rumah menjadi redup bahkan kalah dengan cahaya pub meskipun remang. Bagaimana fitrah kelaki-lakianku habis terbuang percuma bersama perempuan lain. Meskipun sekali lagi tidak terjadi hal-hal yang diluar batas susila maupun agama. Dua bidadariku kembali bersinar terang dalam rumah, setelah redup beberapa waktu. Maka kumbang mana yang tidak tertarik dengan cahaya ? I'm coming home, Syaimah, Syaila.

Tamat

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun