Malam itu, gelegar selaksa menghantam bumi
Mencekam di temani pekat malam
Badai menemani marahnya
Sesaat, ia menggigil
Ragu menapak kelam
Tak lama ia tertegun
Berdiam menunggu
Ternyata pagi telah tersenyum
Rintiknya jatuh di taman belakang
Menerpa apa saja  yang di bawahnya
Ternyata, suaranya berubah bening
Meninggalkan seram yang ia rasakan semalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!