Lupa Tuhan, lupa agama, tapi ingat duit. Di saat negara dan rakyatnya kalang kabut karena pandemi COVID-19, para koruptor lantas memanfaatkan situasi ini untuk nilep sana-sini.Â
Mumpung punya banyak akses, mumpung enggak ada yang tahu, mumpung pandemi masih merajai Indonesia. Sayangnya, mereka enggak sadar bahwa bangkai yang disimpan terlalu lama akhirnya tercium juga.
4. Punya akses ke banyak jaringan
Para menteri diibaratkan sebagai orang-orang terpilih, alat gerak presiden untuk menjalankan visi dan misi negara. Otomatis, mereka memiliki banyak sekali jaringan ke berbagai data dan sumber daya. Sayangnya kepercayaan ini latas dimainkan seenaknya untuk kepentingan pribadi.
---
Itulah hasil renungan saya sore ini sambil meresapi bunyi air hujan yang sedari pagi tidak mau beranjak dari bumi.Â
Yang pasti mereka semua keblinger dan rakus. Lupa akan masa depan. Mungkin ada pembaca yang punya kejenuhan dan kemuakan yang sama dengan para menteri korup di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H