Mohon tunggu...
Renanda Baghaz
Renanda Baghaz Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Brawijaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Dosen FPIK-UB Kembangkan Inovasi Budidaya Udang Vaname dengan Air Laut Buatan dan Fermentasi Bekatul Peningkatan Produksi Udang

4 Desember 2024   08:53 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sebagian Team Peneliti dan Mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) kembali mencatatkan prestasi melalui kegiatan penelitian berbasis komoditas yang difokuskan pada budidaya udang vaname. 

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Asus Maizar Suryanto Hertika, S.Pi., M.P., ini juga melibatkan 9 tim dosen FPIK UB, mahasiswa tugas akhir serta menjalin kerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, yang diwakili oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya Bapak Wahid Noor Azis A.Pi., MT., Serta Ka.Sie Budidaya Ibu Asmiyati Kurnianingsih.

Kegiatan penelitian berlangsung dari akhir Oktober hingga Desember 2024 dan dilakukan dengan memanfaatkan kolam terpal masing-masing berdiameter 2 meter. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Air Payau Milik FPIK UB di Kecamatan Mayangan, Probolinggo. Penelitian ini menggunakan teknologi media air laut buatan serta fermentasi bekatul pada dosis yang berbeda pada padat tebar udang 150 ekor per meter kubik. 

Hasilnya, penelitian menunjukkan keberhasilan yang luar biasa, dengan pertumbuhan udang yang optimal, kualitas air yang stabil, serta udang yang sehat dan lebih tahan terhadap penyakit.

Kolaborasi dan Dukungan Mitra

Kerja sama antara FPIK UB dan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo menjadi faktor penting dalam keberhasilan penelitian ini. Ibu Asmiyati Kurnianingsing, S.Pi., menyampaikan apresiasinya terhadap pendekatan inovatif yang diterapkan.

"Penelitian ini memberikan bukti nyata bahwa teknologi air laut buatan yang juga diterapkan oleh dinas perikanan kabupaten Probolinggo dapat menjadi solusi bagi pembudidaya udang vaname yang jauh dari pesisir. Kami berharap hasil penelitian ini dapat direplikasi dan memberikan manfaat yang lebih luas," ujar Ibu Asmiyati.

Keberhasilan penelitian ini membuka peluang pengembangan lebih lanjut, baik dalam skala penelitian maupun aplikasi praktis di lapangan. Tim peneliti FPIK UB merencanakan langkah-langkah strategis pada kegiatan penelitian mendatang, seperti: 

(1) Replikasi Penelitian di Lokasi Lain
Uji coba akan dilakukan di berbagai lokasi untuk menguji konsistensi hasil dan adaptabilitas sistem. 

(2). Pelatihan dan Transfer Teknologi melalui Program pelatihan bagi pembudidaya lokal akan diadakan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengadopsi teknologi ini. 

(3). Peningkatan Skala Produksi dimana penelitian ini menjadi dasar untuk pengembangan budidaya udang dalam skala yang lebih besar, dengan fokus pada efisiensi produksi dan keberlanjutan lingkungan, serta (4). Publikasi Ilmiah, dimana hasil penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional untuk memperluas dampaknya, baik bagi komunitas ilmiah maupun praktisi perikanan.

Gambar 2. Koordinasi Berkala Tim Penelitian dengan Mitra Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo
Gambar 2. Koordinasi Berkala Tim Penelitian dengan Mitra Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Asus Maizar Suryanto Hertika dan tim Dosen FPIK UB ini tidak hanya memberikan kontribusi akademis, tetapi juga manfaat nyata bagi sektor perikanan. Dengan teknologi inovatif seperti media air laut buatan serta aplikasi probiotik dari fermentasi bekatul, penelitian ini mampu menjawab tantangan budidaya udang modern sekaligus meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

Kolaborasi antara FPIK UB dan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo menjadi contoh bagaimana sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah dapat menghasilkan solusi inovatif untuk pembangunan sektor perikanan di Indonesia. Ke depan, keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan budidaya udang yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.

Gambar 2. Aktifitas Penelitian, Kontrol Kualitas Air
Gambar 2. Aktifitas Penelitian, Kontrol Kualitas Air

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun