Surabaya Teaching Program aims to improve the quality of education through student participation as young teachers. This research explores the contribution of university students in strengthening learning at SMPN 25 Surabaya, using a qualitative method with a descriptive approach. Data were collected through observation, semi-structured interviews, and document analysis over the past two months. The results showed that students made significant contributions in several aspects such as the development of interactive teaching materials, the utilization of technology for students, increasing students' learning motivation, and creating a more intimate learning atmosphere. They also bring technology-based learning innovations, act as facilitators, and encourage students' critical thinking. Despite challenges such as time constraints and differences in learning culture, this program has proven its effectiveness in improving the quality of education. This research recommends the development of similar programs with better training support for students to face challenges in the field. Student contributions are proven to strengthen learning and contribute to the achievement of national education goals.
Keywords: Surabaya Teaching Program, Student Contribution, Learning Reinforcement
Â
Program Surabaya Mengajar bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan melalui partisipasi mahasiswa sebagai pengajar muda. Penelitian ini mengeksplorasi kontribusi mahasiswa dalam penguatan pembelajaran di SMPN 25 Surabaya, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen selama dua bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan kontribusi signifikan dalam beberapa aspek seperti pengembangan materi ajar yang interaktif, pemanfaatan teknologi bagi siswa, peningkatan motivasi belajar siswa, serta terciptanya suasana belajar yang lebih akrab. Mereka juga membawa inovasi pembelajaran berbasis teknologi, berperan sebagai fasilitator, dan mendorong pemikiran kritis siswa. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan waktu dan perbedaan budaya belajar, program ini membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan program serupa dengan dukungan pelatihan yang lebih baik bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di lapangan. Kontribusi mahasiswa terbukti memperkuat pembelajaran dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kata Kunci: Program Surabaya Mengajar, Kontribusi Mahasiswa, Penguatan Pembelajaran
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, tantangan dalam dunia pendidikan masih sangat besar, terutama dalam pemerataan kualitas pendidikan yang memiliki perbedaan signifikan antara daerah perkotaan dan daerah pelosok baik dalam segi jumlah tenaga pendidik, fasilitas pendukung, maupun media pembelajaran. Program Surabaya Mengajar yang diluncurkan oleh Dinas Pendidikan kota Surabaya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan menengah melalui keterlibatan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
SMPN 25 Surabaya terpilih sebagai lokasi implementasi program ini, dengan harapan mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam proses pembelajaran. Kehadiran mahasiswa sebagai pengajar muda diharapkan dapat membawa perspektif baru dan metode pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dan pemahaman tentang teknologi terkini, mahasiswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi kontribusi mahasiswa dalam penguatan pembelajaran di SMPN 25 Surabaya serta dampaknya terhadap siswa dan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
Â
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggali informasi mendalam mengenai kontribusi mahasiswa sebagai pengajar muda. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di kelas, wawancara semi-terstruktur dengan guru, siswa, dan mahasiswa, serta analisis dokumen terkait kegiatan pembelajaran. Mahasiswa yang terlibat dalam Program Surabaya Mengajar berkolaborasi dengan guru untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, sekaligus mengembangkan materi ajar yang lebih menarik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait kontribusi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan terakhir, dengan fokus pada interaksi antara mahasiswa dan siswa serta dampaknya terhadap proses belajar mengajar.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi mahasiswa sebagai pengajar muda di SMPN 25 Surabaya sangat signifikan dalam berbagai aspek :
Pengembangan materi ajar.
Mahasiswa berhasil menciptakan materi yang lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa. Mereka memanfaatkan berbagai media, seperti video, presentasi digital, dan permainan edukatif, untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Mahasiswa turut memberikan pelatihan teknologi kepada siswa.
Terutama dalam penggunaan aplikasi pembelajaran online seperti Google Classroom dan Quizizz. Pelatihan ini tidak hanya mempermudah pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga membantu guru memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Kehadiran mahasiswa menciptakan suasana belajar yang lebih akrab dan menyenangkan.
Interaksi sosial yang terjalin antara mahasiswa dan siswa mendorong siswa untuk lebih aktif bertanya dan berdiskusi selama pembelajaran berlangsung. Akibatnya, siswa merasa lebih nyaman dan partisipasi mereka meningkat.
Kontribusi mahasiswa juga berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa.
Pendekatan mahasiswa yang lebih dekat dengan usia siswa memberikan daya tarik tersendiri, sehingga siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan metode pembelajaran konvensional.
Kontribusi mahasiswa sebagai pengajar muda di SMPN 25 Surabaya memberikan dampak positif yang signifikan terhadap proses pembelajaran. Mahasiswa membawa inovasi melalui penggunaan teknologi dan media kreatif. Integrasi teknologi informasi, seperti video pembelajaran, membantu siswa memahami konsep-konsep sulit secara visual, sehingga pengalaman belajar menjadi lebih menarik. Selain itu, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendukung siswa dalam proses belajar mereka. Melalui diskusi kelompok dan proyek kolaboratif, mereka mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri.
Program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi. Interaksi langsung dengan siswa membantu mahasiswa memahami dinamika kelas dan beradaptasi dengan berbagai karakter siswa. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan program ini, seperti perbedaan budaya belajar antara mahasiswa dan siswa, serta keterbatasan waktu untuk merencanakan kegiatan pembelajaran secara optimal. Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan dukungan pihak sekolah berupa pelatihan awal bagi mahasiswa sebelum mulai mengajar.
Berdasarkan hasil ini, disarankan agar program serupa dilanjutkan di sekolah-sekolah lain. Pelatihan yang memadai perlu disiapkan oleh universitas untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan di lapangan. Dengan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan sekolah, inovasi dalam proses pembelajaran dapat terus berkembang untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi mahasiswa sebagai pengajar muda melalui program Surabaya Mengajar memberikan dampak positif yang signifikan terhadap proses pembelajaran di SMPN 25 Surabaya. Mahasiswa berhasil menghadirkan inovasi pembelajaran melalui pengembangan materi ajar yang menarik, penggunaan teknologi yang relevan, dan pendekatan interaktif yang meningkatkan motivasi serta partisipasi siswa. Selain itu, kehadiran mahasiswa menciptakan suasana belajar yang lebih akrab dan mendorong siswa untuk berpikir kritis serta kreatif. Meskipun terdapat tantangan seperti perbedaan budaya belajar dan keterbatasan waktu perencanaan, dukungan dari pihak sekolah dan pelatihan awal dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Program ini tidak hanya memperkuat pembelajaran di sekolah, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan pedagogis mereka. Keberhasilan program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan sekolah dalam menciptakan inovasi pendidikan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, direkomendasikan agar program serupa diperluas ke sekolah lain dengan perencanaan yang lebih matang untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Renanda Ayu Parasti / 1152200199
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H