by Farah Dita Zahra S., Inge Maharani Ivo, Renanda Natanael (Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera)
Nutrasetikal merupakan suatu substansi berupa makanan yang memiliki manfaat untuk kesehatan secara medis, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Konsep nutrasetikal terdiri dari nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan, sediaan farmasetikasi untuk penyakit, dan pendekatan medis untuk pencegahan penyakit. Nutrasetikal dikelompokkan menjadi tiga yaitu zat dengan fungsi nutrisi yang telah diakui, seperti vitamin, mineral, asam amino, dan asam lemak atau yang disebut (NUTRIEN), Produk tumbuhan atau botani (HERBAL), dan Reagen yang diperoleh dari sumber lain (SUPLEMEN).Â
Dalam nutrasetikal perlu dilakukannya analisis pangan yaitu disiplin ilmu yang berhubungan dengan pengembangan, penerapan, dan studi prosedur analitik untuk mengkarakterisasi sifat-sifat makanan dan konstituennya, tujuan dari analisis pangan itu sendiri yaitu menentukan suatu komponen bahan untuk menentukan kualitas bahan pangan, menguraikan komponen bahan pangan (baik jenis maupun jumlahnya), menentukan komponen bahan untuk menyusun menu, menentukan ada atau tidaknya bahan ikutan atau tambahan dalam makanan, dan mendeteksi adanya bahan metabolik senyawa beracun atau tidak  dalam makanan.
Untuk mengetahui suatu nutrasetikal memiliki kualitas yang baik, maka perlu dilakukan suatu analisis. Dasar analisis dan kriteria dalam pemilihan metode analisis bahan makanan, termasuk nutrasetikal, sampel struktur makanan diperoleh dan dianalisis dalam  produk akhir yang representatif. Proses pengujian harus mengikuti  standar tertentu. Misalnya, sampel makanan cair harus dicampur terlebih dahulu, sedangkan sampel makanan padat harus diambil dari beberapa lokasi lalu dicampur menjadi satu. Analisis dilakukan setelah pengambilan sampel.Â
Analisis dilakukan untuk memastikan kualitas suatu bahan atau produk. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada proses analisis, seperti informasi material, ukuran sampel dan akurasi. Terdapat dua jenis kesalahan dalam proses analisis  yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan tetap. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang dihasilkan dari kecerobohan dalam proses analisis. Kesalahan sistematik terdiri dari kesalahan  prosedur, kesalahan  pengambilan sampel, kesalahan penerapan metode analisis, dan kesalahan manufaktur. Kesalahan yang diperbaiki yaitu suatu kesalahan yang dapat disebabkan oleh kesalahan instrumen dan adanya kontaminasi.
Selan itu, jika membahas mengenai nutrasetikal maka tidak jauh dengan perannya sebagai nutrisi di dalam tubuh. Seperti halnya yang diketahui, nutrisi merupakan suatu kandungan gizi atau zat yang bermanfaat bagi tubuh dalam menjaga kesehatan kita, yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan atau bahan pangan, seperti daging, buah, sayur, kacang, dan lain sebagainya.Â
Fungsi utama dari nutrisi adalah untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga dapat menurunkan resiko terkena berbagai penyakit, serta membantu dalam proses tumbuh dan berkembangnya tubuh manusia. Secara umum, nutrisi pada makanan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi.
Makronutrisi merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan mikronutrisi, beberapa jenis dari makronutrsi yaitu protein, karbohidrat, lemak dan air. Protein merupakan nutrisi yang menyusun sekitar 20% dari berat badan kita, sehingga fungsi dari protein ini sangatlah banyak, seperti membentuk sel baru, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh. Protein dapat ditemukan dari berbagai makanan, dalam bentuk hewani seperti daging, telur, udang, ikan dan ayam, dan dalam bentuk nabati seperti kedelai, jagung dan kacang-kacangan.Â
Selain protein, karbohidrat tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Karbohidrat merupakan nutrisi yang berperan sebagai sumber energi pada tubuh, dimana tubuh akan memecah karbohidrat menjadi glukosa yang nantinya akan membentuk suatu energi, hampir 80% energi yang dihasilkan tubuh berasal dari karbohidrat. Â Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana, biasanya dapat ditemukan di berbagai macam buah dan sayuran.Â
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang dapat ditemukan pada makanan nabati dan beberapa jenis gula seperti sukrosa, maltosa, madu, dan susu. Polisakarida merupakan gabungan dari beberapa bagian monosakarida, jenis ini dapat ditemukan pada beberapa pati, seperti beras, jagung dan kentang.Â
Nutrisi lainnya yang berperan sebagai cadangan makanan adalah lemak. Lemak merupakan sumber energi kedua setelah karbohidrat. Selain itu lemak berperan dalam membantu penyerapan vitamin, melumaskan sendi dan mengatasi peradangan. Lemak dibagi menjadi lemak nabati dan lemak hewani, yang dapat ditemukan di berbagai macam tumbuhan seperti alpukat dan kelapa serta susu, ikan, dan daging.Â