Tangerang Selatan - Tanggal 25 Desember selalu diperingati sebagai hari raya natal untuk umat kristiani. Natal sendiri dikutip dari Ensiklopedi Lintas Agama Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Jika disebut hari Natal, maka konotasinya adalah hari kelahiran Yesus, pada tanggal 25 Desember.Â
Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember, dan kebaktian pagi tanggal 31 januari. Mereka biasa menyambut hari raya natal ini dengan meriah dan bahagia.
Persiapan Natal adalah momen utama sebelum perayaan tiba. Biasanya tidak sedikit orang yang meluangkan waktunya untuk membeli beberapa keperluan, seperti kado Natal, pohon Natal, hiasan Natal, hingga bahan makanan untuk menu sajian malam Natal.Â
Semua dipersiapkan dengan penuh suka cita dan kebahagian. Namun tidak sedikit juga yang belum mempersiapkan untuk perayaan Natal karena bingung apa saja yang harus dipersiapkan.
Mulai dari gereja hingga semua warga menyiapkan segala macam kebutuhan untuk natal. Gereja sendiri sangat sibuk menyiapkan kebutuhan untuk natal, seperti ibadah yang akan dilakukan, pohon natal, hiasan natal, acara yang akan diadakan pada malam natal dan  pada hari natal, terlebih dimasa pandemi ini gereja juga harus merayakan dengan menjaga  protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan Covid-19.
Seperti yang sudah diketahui, saat ini kita masih menghadapi pandemi dari virus Covid-19, sehingga tidak akan ada perayaan yang sangat meriah karena harus menjaga protokol kesehatan. Salah satunya terjadi pada gereja Santo Nikodemus. Perayaan natal pada tahun ini tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya.
 "Karena masih pandemi ya semua persiapan-persiapan itu masih dibatasi, jadi ya persiapannya paling persiapan ibadah saja. Natal tahun ini mungkin agak sama seperti tahun lalu karena masih sama ditengah pandemi," ujar Endang saat diwawancarai secara langsung di Gereja Santo Nikodemus pada (5/12).
Endang melanjutkan bahwa di gereja mereka menyiapkan sistem sendiri untuk mereka beribadah nanti.
"Biasanya kalo normal kita melibatkan banyak umat, terutama anak-anak, ada acara khusus sendiri, kapasitasnya pun untuk sekarang dibatasi. Di gereja ini pun ada sistem sendiri untuk umatnya beribadah, seperti peduli lindungi. Jadi kita atur, seperti contoh untuk ibadah pertama 200 orang kita data dan sebelum mereka misa kita suruh registrasi dulu 1 minggu sebelum hari h, lalu setelah itu baru sisanya bergantian," lanjut Endang.
Endang pun menuturkan bahwa ibadah yang dilakukan tidak hanya ibadah offline saja, tetapi ibadah online tersedia untuk jemaat yang tidak dapat hadir secara langsung ke gereja.
"Untuk online sendiri masih ada seperti zoom dan streaming di YouTube itu buat umat yang ga bisa hadir ke gereja ya,"Â
Persiapan yang dilakukan oleh gereja Santo Nikodemus agaknya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tentu sangat berbeda apa yang disiapkan saat sebelum pandemi dan saat pandemi, seperti ibadahnya, umat yang merayakan di gereja juga dibatasi jadi ga sebanyak dulu," tegas Endang.
Ia juga berharap dengan dikeluarkannya aturan baru dari pemerintah ini bisa dapat mengurangi serta meminimalisir kasus penyebaran Covid-19.
"Kita juga harus mendukung apa saja kebijakan dari pemerintah agar pandemi ini tidak terus berlarut, kita fokus saja ibadah tidak perlu merayakan acara secara khusus dan meriah," ucapnya.
Sama halnya dengan warga sekitar yang setuju dengan kebijakan dari gereja tempat mereka beribadah
"Ya saya setuju sih dengan gereja biar pandemi ini tidak berlarut ya gausah ngerayain natal dengan sangat ramai, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan."ucap salah satu jemaat gereja Santo Nikodemus Lani Wijaya.
Menurut Lani sendiri memang sedih merayakan natal di saat pandemi ini tanpa keluarga besar.Â
"Sedih sih ga bisa merayakan natal tahun ini bersama keluarga besar karena pandemi ini tapi ya mau gimana lagi daripada kita maksa merayakan rame-rame justru malah kita kena Covid mending kita rayakan dirumah aja sambil jaga kesehatan."
Lani sendiri setelah ditanya ia merayakan natal hanya dirumah saja.Â
"Saya sih untuk sekarang merayakan natal dirumah aja sama keluarga yang ada di rumah, buat ibadah kita ikutin aja apa yang disuruh sama pihak gereja, kalo kita ibadah di gereja ya kita ibadah kalo kita dapetnya online kita online, yang penting tetap jaga kesehatan saja." ujar Lani saat diwawancarai secara langsung di depan gerbang gereja Santo Nikodemus pada minggu (5/12).
 Lani pun menambahkan bahwa untuk sekarang liburan natal dengan bepergian itu tidak memungkinkan.Â
"Dulu sih sebelum pandemi biasanya kita sekeluarga ngerayain natal dengan pergi jalan-jalan ke rumah saudara atau berlibur ke luar kota tapi kalo sekarang sepertinya kita hanya diam dirumah ga kemana-mana," tuturnya.
Renaldy Febrian Cahyadi,mahasiswa semester 3 Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H