Mohon tunggu...
Renaldi
Renaldi Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental di Era Digital: Tantangan dan Cara Mengatasinya

21 November 2024   09:00 Diperbarui: 21 November 2024   09:06 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Dari komunikasi hingga hiburan, teknologi memberikan kemudahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di balik manfaatnya, teknologi juga menghadirkan tantangan besar bagi kesehatan mental. Kehidupan yang terus terhubung dengan dunia digital sering kali membuat banyak orang merasa cemas, stres, atau bahkan terisolasi. Artikel ini membahas tantangan kesehatan mental di era digital dan memberikan solusi praktis untuk mengatasinya.  

Tantangan Kesehatan Mental di Era Digital  

1. Kecanduan Teknologi dan Media Sosial  

Media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Meski bermanfaat untuk berbagi informasi dan menjalin hubungan, terlalu sering menggunakannya dapat menyebabkan kecanduan. Orang cenderung menghabiskan waktu berjam-jam menggulir layar, yang berujung pada gangguan produktivitas dan hubungan sosial. Selain itu, paparan konten yang terus-menerus dapat memicu *fear of missing out* (FOMO) atau rasa takut tertinggal informasi.  

2. Overload Informasi

Di era digital, informasi tersedia dalam jumlah yang sangat besar dan dapat diakses kapan saja. Meski bermanfaat, terlalu banyak informasi dapat menyebabkan stres dan kebingungan. Orang sering kali merasa kewalahan dengan banyaknya pilihan atau informasi yang kontradiktif. Hal ini dapat berdampak pada pengambilan keputusan dan meningkatkan kecemasan.  

3. Gangguan Pola Tidur  

Penggunaan perangkat digital sebelum tidur, terutama ponsel atau laptop, memengaruhi kualitas tidur seseorang. Cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, banyak orang mengalami sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak, yang berujung pada kelelahan fisik dan mental.  

4. Interaksi Sosial yang Berkurang  

Teknologi sering menggantikan interaksi langsung dengan hubungan virtual. Meski tetap bisa berkomunikasi, hubungan online tidak selalu memberikan kedalaman emosional yang sama seperti hubungan tatap muka. Hal ini dapat menyebabkan rasa kesepian atau isolasi sosial.  

5. Tekanan untuk Selalu Responsif  

Di dunia kerja modern, teknologi membuat banyak orang merasa harus selalu tersedia. Notifikasi yang terus-menerus, email yang datang di luar jam kerja, dan tekanan untuk segera merespons semuanya dapat menyebabkan stres kronis.  

Cara Mengatasi Tantangan di Era Digital  

1. Batasi Waktu Layar

Tentukan waktu tertentu untuk menggunakan teknologi. Misalnya, hindari menggunakan ponsel satu jam sebelum tidur atau buat zona bebas gadget di rumah, seperti di kamar tidur atau meja makan.  

2. Lakukan *Digital Detox  

Sisihkan waktu untuk benar-benar lepas dari perangkat elektronik, seperti satu hari penuh setiap minggu. Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti berjalan-jalan di alam atau membaca buku.  

3. Latih Kesadaran Diri  

Meditasi atau latihan pernapasan dapat membantu mengelola stres yang disebabkan oleh teknologi. Aplikasi seperti Calm atau Headspace dapat membantu memandu Anda dalam latihan ini.  

4. Prioritaskan Hubungan Tatap Muka  

Luangkan waktu untuk bertemu teman atau keluarga secara langsung. Interaksi sosial yang nyata dapat meningkatkan rasa koneksi dan kebahagiaan. 

5. Kelola Informasi dengan Bijak

Pilih sumber informasi yang tepercaya dan batasi waktu membaca berita. Hindari membaca berita menjelang tidur untuk mencegah kecemasan.  

6. Pisahkan Waktu Kerja dan Pribadi  

Pastikan Anda memiliki waktu untuk bersantai tanpa gangguan pekerjaan. Matikan notifikasi email kerja di luar jam kerja untuk menjaga keseimbangan hidup.  

Era digital membawa tantangan besar bagi kesehatan mental, tetapi langkah-langkah sederhana dapat membantu mengatasinya. Dengan membatasi waktu layar, meluangkan waktu untuk *digital detox*, dan meningkatkan kesadaran diri, Anda bisa menjaga kesehatan mental sambil tetap menikmati manfaat teknologi. Ingatlah bahwa teknologi adalah alat untuk mendukung kehidupan, bukan untuk mengendalikannya. Prioritaskan keseimbangan agar Anda tetap produktif dan bahagia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun