Awalnya saya bingung, Mengapa tema lomba blog memperingati 40 Tahun Taman Mini “Indonesia Indah” adalah “TMII Perekat Budaya Bangsa”. Sebuah tema perlombaan biasanya muncul ketika ada suatu masalah. Kemudian saya teringat bahwa pada akhir tahun 2015 ini Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Era ini akan membuat komoditas barang, manusia, sampai budaya masyarakat ASEAN akan masuk ke Indonesia. Nah disinilah tantangannya. Apakah kita akan membiarkan budaya luar masuk ke Indonesia atau justru kita sebagai bangsa Indonesia lah yang akan menyebarkan budaya Indonesia ke penjuru ASEAN. Nah disinilah TMII berperan besar untuk merekatkan budaya Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia dapat mempelajari, melestarikan, serta menyebarkan ke-Indonesiaan kita pada dunia.
Minggu (29 Maret 2015), saya mengunjungi Taman Mini “Indonesia Indah” demi mencari tahu lebih jelas budaya apa saja yang ada di Indonesia. Ketika memasuki TMII sudah ada spanduk besar bertuliskan “Dirgahayu Ke-40 TMII” serta slogan “Melalui Taman Mini Indonesia Indah, Kita Lestarikan Budaya Guna Memperkokoh Jati Diri Bangsa”.
[caption id="attachment_358158" align="aligncenter" width="384" caption="Dirgahayu Ke-40 TMII"][/caption]
Saya sangat salut dengan tim kreatif TMII yang membuat slogan tersebut karena hanya dengan melestarikan budaya, kita dapat menyaring budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Seperti kita ketahui, banyak remaja Indonesia yang sangat mudah terpengaruh budaya asing seperti Korea, Jepang, dan Amerika. Padahal menerapkan budaya Indonesia sangat penting sekali. Malu kan kalo justru orang asing yang bisa berbahasa Jawa dan bermain gamelan. Sedangkan kita justru sibuk dengan menonton drama Korea.
Perjalanan saya berikutnya menelusuri berbagai rumah adat Indonesia yang ada di TMII. Saya dibuat terpukau oleh keindahan rumah adat Sumatera Barat. Bangunannya besar sekali. Kemudian saya jadi membandingkan dengan Grand Palace di Thailand. Ternyata rumah adat kita jauh lebih keren. Apalagi detail motif yang terukir di rumah adat Minang ini sangatlah cantik.
[caption id="attachment_358160" align="aligncenter" width="485" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"] Rumah Gadang
[caption id="attachment_358162" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
[caption id="attachment_358179" align="aligncenter" width="448" caption="Foto Oleh: Renaldi Wicaksono"]
Saya pun berjalan lagi dan menemukan rumah adat Suku Batak Toba yang tak kalah kerennya. Senangnya lagi kita bisa masuk ke rumah adat tersebut dan bisa melihat berbagai alat musik, pakaian adat, dan kerajinan khas.
[caption id="attachment_358165" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
Kemudian saya pun mengunjungi berbagai rumah adat lain yang ada disini.
[caption id="attachment_358177" align="aligncenter" width="384" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
[caption id="attachment_358178" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
Jalan kaki memang terasa lelah, tapi puas sekali begitu saya menemukan rumah adat Toraja yang sangat megah. Dari dulu saya sangat ingin pergi ke Tana Toraja. Meskipun kesempatan itu belum datang, saya cukup puas melihat rumah Toraja yang ada di Taman Mini.
[caption id="attachment_358169" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
[caption id="attachment_358170" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Renaldi Wicaksono"]
Melihat segala keanekaragaman bangsa Indonesia yang ada di TMII ini membuat saya sangat bangga sekali menjadi orang Indonesia. Saya sangat salut pada pelopor lahirnya Negara Indonesia yang mampu menyatukan berbagai macam suku, budaya, dan bahasa menjadi satu kesatuan yaitu NKRI. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi baru Indonesia wajib untuk melestarikan budaya Indonesia demi menjadi pemenang dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Karena kalau bukan kita, siapa lagi. Untuk itu yuk teman-teman mari kita kunjungi Taman Mini “Indonesia Indah”. Jangan lupa juga untuk terus menjaga kebersihan di tempat wisata ini. Bagi teman-teman di daerah yang belum berkesempatan mengunjungi TMII, semoga tulisan dan foto yang saya buat dapat mengobati kerinduan kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H