Mohon tunggu...
Renada Alvioni
Renada Alvioni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon

I love nyamnyam, purple, sunrise, ocean, and my parent's smile

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Body Shaming Itu Candaan, Katanya

5 November 2022   21:38 Diperbarui: 6 November 2022   20:13 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ini dibuat oleh Renada Alvioni

Kedua, body shaming dapat menghancurkan rasa percaya diri. Korban body shaming cenderung merasa minder dan tidak menerima keadaan diri. Kalimat-kalimat yang menusuk akan mengubah pandangan para korban menjadi selalu melihat tipe tubuh mereka secara negatif. Hal ini juga meningkatkan tekanan emosional dari para korban.

Ketiga, body shaming dapat melahirkan rasa putus asa, memandang dirinya tak berharga, tak layak bahagia, dan tidak menerima diri sehingga melakukan self harm (melukai diri sendiri), membuat korban malas untuk berinteraksi sosial dan malah mengurung diri.

Jika tidak secara cepat mendapatkan bantuan profesional, korban bisa terkena gangguan kecemasan yang serius dan bahkan mengalami serangan panik. Hal ini dapat bisa mengganggu kehidupan sosialnya, status sosial, hingga ekonomi korban. Seperti yang terjadi di Thailand pada tahun 2018, seorang remaja berusia 17 tahun nekat bunuh diri di sekolah karena selalu dipanggil gendut oleh teman-temannya. 

Inilah pentingnya adab berbicara untuk kita terapkan baik itu dengan teman dekat ataupun orang yang tidak kita kenal, mengingat body shaming ini sangat berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang. Tidak ada manusia yang diciptakan sempurna. Kita semua diciptakan berbeda-beda wujud. 

Mulailah untuk menerima diri sendiri dan beryukur dengan apa yang telah Tuhan berikan. Dengan menerima diri sendiri bahwa tidak ada manusia yang sempurna, seseorang cenderung akan berhati-hati saat berbicara dengan orang lain serta menghargai keadaan mereka. Dengan rasa syukur yang kita miliki, tentu akan membawa diri kita pada pandangan yang positif. Seseorang yang menerima dan bersyukur akan melahirkan inner beauty atau kecantikan dari dalam.

Cara paling sederhana yang dapat dilakukan agar kita memiliki pikiran yang lebih positif ialah dengan mengambil selembar kertas dan menuliskan 3 hal yang paling kita sukai dalam diri kita, setiap malam. Ketika bangun di pagi hari, baca kembali kertas tersebut lalu tulis kembali 3 hal yang kita sukai dari diri kita. 

Kegiatan ini dapat membuat kita lebih menyadari kelebihan yang kita miliki, sehingga kita merasa lebih bersyukur terhadap diri kita sendiri. Untuk pelaku body shaming, stop mengomentari fisik orang lain. Mulutmu harimaumu. Melakukan body shaming hanya akan membuat citra dirimu menjadi buruk.

So, body shaming is not a joke. It can be a silent killer for all of us. 

Referensi:

Jawa Pos. 2018. “Penyebab Body Shaming”, https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/25/11/2018/4-penyebab-body-shaming/, diakses pada 26 Oktober 2002 pukul 23.10

Prabandani, Safira. 2022. "Stop Body Shaming!", https://yayasanpulih.org/2020/07/stop-body-shaming/, diakses pada 26 Oktober 2022 pukul 21.30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun