Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Museum Kanker Indonesia

30 Agustus 2018   13:08 Diperbarui: 30 Agustus 2018   14:40 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di area parkir mobil  House Of Sampoerna, kami mencari  informasi tujuan menarik terdekat dengan bantuan aplikasi  google maps. Muncul nama Museum Kanker Indonesia, beralamat Jl. Kayon No. 16-18, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Sempat berkata "Duh, Museum Kanker, berat banget tujuan kita hehehe." Terlintas gambar dan peringatan di bungkus rokok yang baru kami lihat, kami sepakat menuju Museum Kanker Indonesia. Yakin akan mendapat pelajaran, informasi dan pengetahuan berguna.

Museum Kanker Indonesia ini adalah  museum pertama dan  satu-satunya  di Indonesia. Museum milik swasta didirikan tahun 2013 oleh  Ananto Sidohutomo, Dr.,MARS dan dikelola oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Saat memarkir mobil di halaman museum saya sempat bilang ke Uni @purnayenti, "Wah, jangan-jangan nanti kita dikira anak kedokteran hahaha." Traveler apa kami ini? Di hari yang  panas terik, bukannya datang ke tempat indah yang  menyenangkan, malah datang ke museum tentang penyakit hehehe. Padahal sebenarnya transit kami di Surabaya ini adalah dalam rangkaian liburan ke gunung loh. 

Tapi saya memang selalu suka mengunjungi museum, karena selain bisa masuk dengan gratis atau membayar dengan harga murah tetapi bisa mendapat pelajaran dan menambah pengetahuan.

Disambut oleh Ibu Fitri, kami menyampaikan tujuan kedatangan kami yang hanya ingin melihat-lihat.  Ibu Fitri meminta Pak Rahmat untuk menemani kami berkeliling sambil menjelaskan setiap bagian di museum ini. Dipandu Pak Rahmat kami jadi bisa mengenal dan menambah informasi tentang penyakit kanker.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Mulai dari ruangan paling depan sampai kebun di  belakang. Bangunan kuno dan  ruangan   terlihat sederhana, tetapi di dalam museum ini sarat informasi, pengetahuan mulai dari sejarah, perkembangan sampai  penyembuhan. Di sini juga menjadi tempat  komunitas atau gerakan  yang memberi perhatian tentang kanker kepada masyarakat; Bidadari. 

Di ruang  tengah, kami  melihat angka digital yang menghitung jumlah penderita terlapor yang meninggal dunia akibat kanker serviks. Saat kami baru masuk angkanya terlihat 158497 (informasi detail foto :  jam 11:04 WIB). Saat kami hampir meninggalkan tempat ini, angkanya sudah menjadi 158515 (informasi detail foto : jam 11:40 WIB). Dalam 40 menit ada 18 wanita yang meninggal akibat kanker serviks.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum ini  berkonsentrasi juga pada kanker yang menyerang wanita. Sepertinya, dalam perjalanan waktu, pengalaman, catatan dan penelitian membuktikan bahwa wanita memang lebih rentan terserang penyakit kanker. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Ngeri juga melihat contoh bagian tubuh yang terkena kanker; leher rahim, payudara, ginjal, tulang, kelenjar getah bening, mulut, otak, kulit, dll. Kata Pak Rahmat,   seluruh tubuh manusia bisa terkena kanker, kecuali gigi dan rambut yang  tidak memiliki jaringan darah.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Keluar menuju ruang pamer terbuka, di dinding kami mendapatkan informasi sejarah tentang kanker. Wah, ternyata sel kanker sudah ada sejak jaman Dinasaurus hidup, sejak jaman sebelum Masehi.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Sejak jaman dahulu, pencegahan dan pengobatan kanker sudah diupayakan. Mulai dengan menggunakan alat-alat medis yang sangat sederhana di jamannya. Perkembangan ilmu medis, penelitian para dokter  dan teknologi alat sangat berpengaruh dan membantu usaha penyembuhan kanker. Upaya dan kerja terus dilakukan hingga saat ini, terlebih semakin rentannya tubuh manusia terserang berbagai penyakit.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Pak Rahmat terus mengantar kami sampai ke halaman belakang yang  sejuk terlindung pohon. Di sini ditanami macam-macam tanaman yang  dapat membantu penyembuhan kanker.  Kalau  melihat tanaman-tanaman ini sebenarnya  mudah  dijumpai di sekitar  dan bisa ditanam sendiri. Saya  menjadi semangat untuk menanam juga  di halaman rumah.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
  • Daun Dewa = Menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor
  • Keladi Tikus = Menyembuhkan berbagai jenis kanker
  • Jinten Hitam = Meningkatkan ketahanan tubuh dari serangan sel kanker
  • Kunyit Putih = Antioksidan yang bisa melawan radikal bebas penyebab kanker
  • Daun Tapak Doro  = Mematikan sel kanker, mengempiskan benjolan kanker dan menghambat invasi sel kanker.
  • Sambiloto = Menghambat pertumbuhan dan mematikan sel kanker
  • Sambung Nyawa = Menyembuhkan kista, kanker dan tumor
  • Daun Sirih Merah = menghancurkan benjolan tumor
  • dan masih banyak lagi tanaman yang dikenal bisa membantu menyembuhkan kanker. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Senang sekali karena tanpa direncanakan atau dijadwalkan sebelumnya, hari ini kami mendapatkan banyak informasi tentang kanker. Ini yang bisa saya bagikan dari pengalaman  mengunjungi Museum Kanker Indonesia.

Yang sehat, berusahalah  mempertahankan kesehatan. Saudara saudari yang sedang berjuang melawan  sakit, tetaplah  optimis, berdoa, dan berusaha untuk sembuh.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Salam semangat untuk Bunda @ithaseal yang sedang berusaha melawan sel kanker Limfoma Maligna, cepat  sembuh ya, supaya  bisa diving bareng lagi.

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Untuk kakak angkat  di keluarga saya, Ko Sunandar, yang juga sedang berjuang juga melawan kanker hati yang menyebar ke kanker otak.

Untuk siapapun yang sedang berjuang melawan sakit, biarlah   Tuhan berkenan membantu menguatkan dan memberikan rahmat kesembuhan.

Untuk siapapun yang ikut merawat dan  mendampingi yang sedang sakit, semoga diberikan kekuatan lahir batin  dan stamina yang baik. Karena orang sekitar yang mendampingi  mempunyai pengaruh besar di dalam proses penyembuhan. 

Untuk para dokter, relawan kanker yang membantu dengan doa, tenaga, donasi dana dan   apapun untuk mendukung kesembuhan yang sedang sakit, Tuhan berkati setiap usaha dan niat baiknya.

Sharing sedikit tentang Dewi @defloriee,  sahabat ngetrip saya, saat tahun 2010 diketahui ada tumor di otak yang besarnya sekitar ukuran telur, yang menekan syaraf dan menyebabkan kejang. Hasil lab setelah operasi adalah kanker stadium 3 glio anaplastic astrocytoma. Menjalani program 6 minggu dengan 30 kali kemo dan radiasi. Sempat drop di minggu kelima, selesai tahap 1 - libur 1 bulan - lanjut lagi ke tahap 2 sebanyak 30 kali kemo. 

Tahun 2012, 2 bulan setelah menyelesaikan kemo tahap keduanya, kami kembali ngetrip bareng  ke Anak Krakatau. Tetap cantik walaupun kehilangan rambut panjangnya yang indah. Hingga sekarang masih tetap minum obat dan menjaga makanan yang dikonsumsi. Semua  yang dijalani tidak lepas dari peran  @yudhihar suami dan keluarga yang mendampingi dan mendukung dalam  proses penyembuhan.  

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kesembuhan bagi siapapun adalah hal yang mungkin. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Kami pamit dengan Pak Rahmat dan Bu Fitri. Sudah tengah hari, kami harus mengembalikan mobil ke kantornya Cak Ismail lalu menuju Stasiun Gubeng untuk melanjutkan perjalanan kereta kami menuju Stasiun Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Ngapain kami kesana ? Hehehe, tanggal 16 Agustus 2018 kami dan teman-teman akan mendaki Gunung Raung yang terkenal sebagai salah satu  gunung dengan medan extreme di Indonesia. Tunggu kisah selanjutnya  di Gunung Raung ya. 

Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Museum Kanker Indonesia
Salam,
Life Is A Great Journey
helen_s.maria

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun