Masuk gang sempit, kami terperangkap di warung  Bakso Wonogiri.  kata Lola,"sist, kalo bakso kita jangan makan seporsi berdua, I mau makan seporsi sendiri." Hahahaha "the power of bakso" memang tidak mampu dilawan, tak tega ditolak. Ini salah satu makanan halal yang ada di daerah yang mayoritas makanannya non halal.Â
Balik lagi menuju gereja untuk ikut Misa sore. Tidak lama terdengar ramai rombongan perarakan joli kembali ke "posko" di halaman sekolah Ricci yang bersebelahan dengan gereja.  Semua partisipan masih semangat, meriah dan heboh. Tapi saat Misa mulai jam 18:00 semua suara kehebohan hilang. Mereka pasti  mengerti bahwa ibadah sore sudah mulai.
Jam 19.10 kami meninggalkan gereja. Dalam perjalanan pulang, melewati panggung  yang masih ramai dengan  acara hiburan. Naik ojek online lagi menuju Stasiun Duri, untung kebagian kursi jadi bisa tidur, terbangun saat hampir sampai Stasiun Tangerang.
Mengingat kegiatan sehari ini, Â indahnya hidup berdampingan dengan damai walaupun berbeda kepercayaan.
Melihat juga sukarelawan yang berhijab. Saya yakin banyak pribadi yang hari ini ikut meramaikan, bekerja dan  berlelah ambil bagian dalam acara ini adalah para saudara dan saudari dari berbagai suku, dan agama yang berbeda. Tetapi dengan semangat toleransi dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia semua bisa saling menolong, mendukung kebaikan.
"Indah itu tidak bukanlah satu warna, damai bukan berarti harus sama. Toleransi terlihat bukan dari hal yang sepaham. Toleransi justru dinyatakan dalam perbedaan."
Terima kasih Tuhan karena acara ini berjalan dengan lancar. Apresiasi untuk  Panitia penyelenggara dan semua yang ambil bagian dalam acara ini. Semoga tahun depan bisa lebih seru dan meriah. Terima kasih juga untuk para petugas kebersihan.Â
Salam,
Life Is A Great JourneyÂ
helen_s.maria
Dokumentasi menggunakan Samsung  mobile cameraÂ
Lihat Travel Story Selengkapnya