Sanny termenung melihat anak perempuan kecil dijemput. Sanny seorang guru TK di samping rumahnya. Bunyi bel tanda pembelajaran TK telah habis. Para anak kecil berhamburan keluar. Salah seorang dari mereka adalah anak perempuan kecil yang dijemput kakeknya menggunakan sepeda. Terlihat dari wajah anak perempuan kecil sangat bahagia. Mengingatkan Sanny kepada Almarhum kakeknya.
"Atuk" panggilan Sanny kepada kakeknya. Sanny kecil menarik lengan baju kakeknya.
"Atuk, Sanny pengen diajak jalan-jalan naik motor" rengeknya kepada kakeknya.
"Kemaren Atuk bawa ke rumah paman Oka, kamu gak mau" jawab kakeknya.
"Hehe, kalau ke rumah paman Oka, Sanny takut Tuk, nanti ikat rambut Sanny jatuh ke sungai pas kita melewati jembatan" Sanny pintar mengelak.
"Lagian rambut pendek kenapa harus diikat, kan licin" ucap kakeknya
"Biar kayak tuan putri ,Atuk sih gak tau" jawab Sanny
"Ntar sore, Atuk mau ke rumah paman Oka, mau ikut?" tanya kakeknya
"Iya deh mau ikut, ntar Sanny pegang ikat rambutnya, Atuk jangan bawa motor kencang-kencang ya"
 "Sanny harus jadi anak sholehah ya, buat ibu dan ayah bangga, katanya pengen masuk Syurga"
"Siap Atuk, yang penting bawa Sanny jalan-jalan ya" jawab Sanny kecil.