Begitu masuk kami langsung disuguhin lagu begawan solo oleh para sinden. Tak beberapa lama, pesanan pun tersaji, nasi liwet, suwiran ayam, telur, labu pedas. Tak menunggu aba aba lagi hidangan nasi liwet langsung disantap. Suasana tiba tiba senyap tanda bahwa temen temen begitu menikmati gurihnya nasi liwet. Jangan lupa ya ngasih tip kepada ibu ibu sinden yang udah pada nyanyi nembang biar tetap eksis.
Hari Ketiga
Di minggu pagi, temen temen punya acara masing-masing, ada yang pergi ke car free day, ada yang menjenguk mertua, ada yang mengunjungi isteri muda dan ada acara mijit memijit biar tubuh fit semua katanya termasuk fit itu-nya. Wkwkwk.
Di pagi itu juga, kami siap-siap untuk check out dari hotel, sebelum ke bandara sore harinya kami mutar mutar solo dulu ke beberapa tempat yang belum dikunjungi terutama tempat belanja oleh-oleh khas solo. Sekitar jam 9 pagi kami ke Roti Orion, toko legendaris khusus jualan oleh oleh khas solo. Temen-temen sepertinya memborong banyak aneka oleh-oleh untuk dibawa pulang. Disini oleh-oleh dapat langsung dipacking rapi.
The next, mobil yang kami tumpangi menuju ke Pasar Triwindu, pasar pusat penjualan barang barang atik. Disitu kita akan menemui banyak barang-barang antik dari logam kuningan, arca batu, lampu-lampu antik, setrika besi, dll. pokoknya semua barang jadul yang ada di zaman kakek nenek kita ada disini.
Di tulisan ini saya sertakan kontak person pedagangnya, siapa tahu para kompasianer ada hobby koleksi barang antik dapat mengontak yang bersangkutan. (Maya Putri Indrayani HP: 085725635505 WA : 08122638744 Toko Maya Antique).
Berikutnya apalagi ya, oh iya Timlo Sastro, temen-temen penasaran dengan kuliner yang satu ini, tanpa koment lagi langsung meluncur ke TKP, parkir mobil, pesan timlo, disajikan langsung dilahap. Tempatnya tidak terlalu luas dan banyak pelanggannya. Namun yang patut disayangkan dari tempat kuliner ini adalah aroma bau menyengat yang berasal dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang tepat berada di seberang jalan.
Perjalanan kami berlanjut ke Taman Swedari, namun pas tiba disana tidak ada taman, yang kami temui hanya toko-toko mainan tradisional, sanggar tari dan pusat hiburan rakyat. Kami membeli beberapa mainan tradisional yang menarik.