"Ning mohon maaf, kita tidak bisa melajutkan hubungan kita. Aku tidak lebih seorang pengecut yang tidak dapat memperjuangkan cinta kita. Saya harus tunduk dengan aturan. Minggu depan saya menikah, beribu maaf ning Andini, Gus Rofak kilaf. Telah mempermainkanmu layaknya boneka. Semoga kamu mendapat pendamping terbaik"
Saya tersentak dan terpukul membaca surat itu. Dalam hati saya bergumam, apakah laki-laki yang baik akan mempermainkan hati perempuan ? tidakkah mereka ingat ibu mereka, adik mereka. Tuhan maha tahu mana laki-laki baik dan mana laki-laki buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H