Siapa yang tidah tahu sosok pemimpin dari India ini? Mohandas Karamcchand Gandhi, yang lebih terkenal dengan sebutan Mahatma Gandhi.Â
Bila kita lihat memang tidak terihat sosok pemimpin yang gagah berani, namun siapa sangka, justru dibaik perawakan yang seperti tetua bijak itu mencerminkan charisma sebagai pemimpin kemerdekaan India pada abad ke-20. Beliau adalah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India.Â
Pemimpin inspirator asa India ini memimpin gerakan kemerdekaan non-kekerasan asal India yang melawan kolonialisme dari Pemerintahan Inggris. Dia mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.Â
Ia juga sebagai pelopor perdamaian dunia yang menciptakan paham ahimsa atau pantang kekerasan, yang diyakini merupakan kekuatan paling ampuh yang tersedua bagi umat manusia.
Mahatma Gandhi menganut gaya kepemimpinan karismatik yang ditunjukan dengan adanya pengaruh ajaran Satya dan Ahimsa yang kuat terhadap rakyat India.Â
Gandhi mampu menghubungkan visi kelompok dengan nilai-nilai, cita-cita dan aspirasi rakyat India. Kemampuannya itu didukung oleh communication skill yang ia miliki.
Cara komunikasi yang pertama adalah menyampaikan sebuah visi dengan cara yang menarik. Ia memiliki visi "Menegakan kebenaran tanpa kekerasan". Berdasarkan visi tersebut, Gandhi cenderung memiliki aya kepemimpinan karismatik visioner. Ia memiliki pandangan jauh kedepan untuk bangsanya. Pemimpin visioner biasanya memiliki visi yang kuat dan tekad yang kuat pula.
Kedua, ia menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai visi tersebut. Ini merupakan ciri pemimpin karismatik. Kekuatan karismatik akan menarik perhatian kepada orang yang dipimpinnya.Â
Pengikutnya memandang Gandhi berani mengekspresikan karakter pribadinya yang inspiratif dan mampu menciptakan pengaruh yang kuat saat mengajarkan prinsip kehidupan. Tentu dengan gaya komunikasi seperti itu, akan lebih mudah dalam mencapai visi yang telah ditetapkan.
Cara yang ketiga adalah keberanian dalam mengambil resiko. Setiap keputusan pasti memiliki resikonya masing-masing. Seorang pemimpin harus dapat mengendalikan hal tersebut.Â