1378176891898149906Jelang pergantian rezim pada 2014, banyak orang telah menyodorkan diri sendiri sebagai Kandidat Terbaik untuk NKRI; semuanya melakukan tebar pesona, tebar janji, tebar iklan. tebar spanduk, tebar baliho, dan (mungkin) tebar uang.
Cara tebar publikasi diri seperti itu, justru mengotori ruang publik, merusak pemandangan, serta menjadi sampah tata ruang. Namun, mereka, para kandidat presiden tersebut, seakan tak peduli; cuek-cuek saja, yang penting nama dan foto mereka dilihat serta terlihat publik.
Mungkin saja, para Kandidat tersebut berpikir bahwa, rakyat Indonesia akan terpesona serta percaya pada tulisan, kata-kata yang ada pada berbagai iklan tersebut. Sehingga mereka mengeluarkan biaya yang cukup aduhai, hanya demi memancing perhatian publik. Boleh, boleh saja sich.
Namun, rakyat percaya saja terhadap iklan-iklan tebar pesona tersebut!? Bisa ya .... mereka percaya; tapi seberapa banyak orang yang percaya!? Mungkin tak seberapa, tapi apa boleh buat, yang penting diomongin orang sebagai Kandidat Presiden.
Tetapi, menurut saya, rakyat, termasuk saya, tak butuh Seorang Presiden untuk NKRI karena atau berdasar Iklan (di media sosial, tv, online, cetak), Spanduk, Baliho dan seterusnya. Sekali lagi, rakyat tak butuh semuanya itu.
Di samping itu, saya setuju dengan pendapat bahwa, seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan lebih dari yang dipimpin. Ia, harus mempunyai Ethos, Pathos, dan Logos
ETHOS, merupakan karakter moral yang baik dan diterima oleh siapapun, ia mampu melakukan pendekatan dengan/melalui cara-cara atau perilaku hidupnya yang baik dan bermartabat
PATHOS, kemampuan membuka jalan untuk orang lain; mampu menyentuh perasaan dan emosi seseorang melalui teladan hidup dan kehidupan.
LOGOS, kemampuan mengukapkan kata-kata yang dapat atau mampu meyakinkan orang lain, sehingga mereka mendapat pengetahuan baru ataupun berkembang secara intelektual dan kecerdasannya
Tanpa itu, ringkasan pemikiran Aristoteles tersebut, maka jangan berharap rakyat memilih Kandidat-kandidata beriklan itu.
Jadinya, nanti pilih Kandidat Presiden, yang sekarang belum beriklan; siapa dia!?Tentu dia bukan Panglima Perang Melawan Khilafah, karena saya cuma
MELAWAN PEMBENTUKAN KHILAFAH DI NUSANTARA
13784611191349266535
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H