Mohon tunggu...
PANGLIMA PERANG MELAWAN KHILAFAH
PANGLIMA PERANG MELAWAN KHILAFAH Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MELAWAN PEMBENTUKAN KHILAFAH DI NUSANTARA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[MUI] Melarang, Menolak, atau Provokasi

1 September 2013   10:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lha, model Nigeria serta radikalisme agama di Negeria seperti itu lah, yang dicontohkan oleh KY Muhyiddin Junaidi dari MUI, emangnya tak ada contoh lain!?

Atau, memang Muhyiddin sengaja menjadikan kebrutalan Nigeria sebagai contoh dan dorngan agara ormas radikal dengan elemen terornya, melakukan hal yang sama terhadap ajang Miss World 2013 di Indonesia!? Jika benar, maka Si Muhyidin itu telah melakukan provokasi, sekaligus memberi peluang, suport, dan inspirasi, agar anasir-anasir anarkis untuk merusak, menyerang ajang Miss World 2013. Oleh sebab itu, aparat keamanan harus lebih waspada.

Cara MUI yang seperti itu, menjadikan saya semakin percaya pada hasil studi dari The Wahid Institue, bahwa MUI BUNKER ISLAM RADIKAL., "Dari kenyataan demikian, maka MUI sesungguhnya bisa dikatakan sebagai bungker dari organisasi dan gerakan fundamentalis dan subversif di Indonesia. Lebih dari itu, karena MUI dibiayai oleh pemerintah, maka organisasi dan gerakan fundamentalis juga mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui MUI tersebut (Suaedy dkk., 2006). Fenomena ini menguat secara menyolok sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) disebabkan, saya kira, karena SBY lebih dekat ke partai-partai politik Islamis yang setia mendukungnya menjadi presiden seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PBB (Partai Bulan Bintang), ..."

13780045591789564963
13780045591789564963

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun