Mohon tunggu...
Relinda Puspita
Relinda Puspita Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger dan vlogger domisili Bengkulu yang hobi pelesiran.

Saya senang jalan-jalan dan sedang belajar menjadi penulis. https://livingindadream.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konsumtif demi Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

30 Agustus 2020   11:45 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berinvestasi 

Jujur, saya baru melek investasi baru sekitar dua tahun ini. Saya sadar bahwa cara ini sedikit lebih menguntungkan daripada sekadar menabung konvensional dengan menumpuk uang di rekening tabungan. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan, sehingga bisa memperhitungkan risiko dan keuntungannya.

Setahun terakhir ini saya coba-coba berinvestasi dengan nabung saham dan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Dengan menbung saham, saya turut berkontribusi dalam memberikan kepercayaan kepada perusahaan lokal untuk terus melakukan proses produksi demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Mhm, namanya pemula, pilihan saya adalah sebagai investor jangka panjang yang menaruh kepercayaan kepada perusahaan yang memiliki catatan keuangan bagus. Belum berani main-main kayak yang lain, beli lalu jual sesuka hati meskipun pahan analisis dan triknya.

Satu lagi pilihan investasi saya adalah dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Ini sih, ada sedikit unsur melakolis dan patriotismenya. Dengan membeli SBN retail, saya bukan hanya menanamkan modal untuk dikembangkan, karena kalau dihitung-hitung, kupon atau bunganya nggak besar-besar amat sampai bikin jadi passive income, meskipun memang lebih besar dari bunga deposito.

Membeli SBN, seperti Saving Bond Ritel (SBN), Sukur Ritel (ST), dan Obligasi Negara Ritel (ORI), berarti saya berkontribusi bagi negeri, karena produk investasi ini merupakan milik pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Dana yang terkumpul dari masyarakat akan digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan, seperti sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, atau fasilitas publik lainnya.

Jadi, meskipun saya bukan petinggi negara, saya juga punya andil dalam pembangunan negara ini. Toh, prosesnya gampang, serta keamanan dana lebih terjamin, karena negara langsung yang mengelola dan mempertanggungjawabkannya. Setidaknya, ini cara saya berbakti pada negeri. Nggak ngeluh terus kenapa utang luar negeri nambah terus, tapi kitanya sebagai WNI nggak ngasih solusi apa-apa.

Tunjukin, dong!

Konsumtif yang Positif

Ternyata, nggak susah-susah amat kan, berkontribusi dalam menjaga kestabilan sistem keuangan negara. Masyarakat awan seperti kita-kita ini, justru punya peran penting. Kebiasaan konsumtif demi memenuhi kebutuhan hidup nggak selamanya negatif. Tapi, ya dipilah-pilah juga. Jangan sampai mikirnya terlalu jauh, belanjanya nggak main mikir.

Pengeluaran pribadi juga harus produktif melalui kegiatan investasi. Zaman sekarang pilihan instrumen investasi sudah beragam, dari yang offline datang langsung ke bank/ lembaga jasa keuangan, sampai yang online melalui aplikasi keuangan, misalnya Fintech Peer to Peer Lending.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun