Mohon tunggu...
Relinda Puspita
Relinda Puspita Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger dan vlogger domisili Bengkulu yang hobi pelesiran.

Saya senang jalan-jalan dan sedang belajar menjadi penulis. https://livingindadream.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konsumtif demi Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

30 Agustus 2020   11:45 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman mengikuti event Nangkring Webinar bersama Bank Indonesia dan Kompasiana beberapa waktu lalu sedikit memberi kebanggaan kepada diri sendiri. Webinar yang mengangkat topik tentang Kebijakan Makroprudensial itu telah memberi kesadaran, bahwa meskipun kecil, saya punya andil dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Hal kecil yang saya lakukan itu adalah menjadi konsumtif. Tanpa lupa menjadi produktif,tentunya. Tanpa disadari kebiasaan jajan offline dan online, menabung, dan berinvestasi, adalah bentuk simpel dari dukungan terhadap Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) negara.

Berat ya, bahasannya. Ternyata tidak. Yuk kita bahas kenapa aktivitas yang kesannya receh itu dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.

Jajan

Jajan di sini maksudnya belanja apa saja yang kita pingin, entah cuma makanan dan minuman, perintilan, gadget, barang elektronik, otomotif, sampai properti. Dengan mengeluarkan uang, kita telah memberikan pendapatan/ pemasukan kepada pedagangnya. Itu merupakan pendapatan yang mungkin dibutuhkan mereka untuk memenuhi kehidupan. Bisa untuk membeli keperluan hidup, membayar tagihan rutin, ditabung, diinvestasi, dan untuk dijadikan modal usaha keesokan harinya.

Jajan ini tidak terbatas belanja langsung di warung atau nongkrong di kafe favorit. Belanja online juga termasuk aktivitas transaksi yang berperan penting dalam menjaga kestabilan sistem keuangan. Di sini malah banyak banget yang terlibat langsung. Misalnya kita sendiri sebagai pembeli. Terus e-commerce tempat kita belanja. Pedagang barang yang kita minati. Distributor barang yang berkolaborasi dengan pedagang. Terus bank atau aplikasi pembayaran elektronik yang kita gunakan. Aktivitasnya nggak kelihatan, tapi dampak ekonominya terasa.

Sementara buat kita sendiri, pastinya ada gaji atau income dari usaha yang dilakukan. Punya penghasilan tentunya ingin dinikmati, dong. Nggak cuma dibiarkan menumpuk.

Menabung

Ada dua metode menabung yang saya lakukan, yaitu menabung biasa yang uangnya bisa digunakan kapanpun saya mau, misalnya untuk transfer hasil belanjaan di marketplace, atau untuk diambil tunai untuk keperluan sehari-hari. Satu lagi, saya menabung dengan cara deposito.

Cara ini akan menjadi sumber dana bagi bank tempat saya menaruh uang, baik untuk membayar keperluan perusahaan, juga untuk membiayai berbagai kegiatan produksi masyarakat. Misalnya, ada yang ingin mengajukan kredit sebagai modal atau untuk mengembangkan usaha.

Mudah-mudahan usaha yang dijalankan itu lancar dan berkembang, sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Dengan begitu, bank dapat menjalankan fungsi dan tugasnya secara ideal. Sementara masyarakat mendapatkan manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun