Mohon tunggu...
Nashyatul Z
Nashyatul Z Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember 2019

191910501046

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia

17 Mei 2020   11:38 Diperbarui: 17 Mei 2020   11:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam perkembangannya, jumlah utang luar negeri Indonesia cenderung meningkat. Peningkatan ini akan menyebabkan beratnya kedudukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) Indonesia karena utang luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia harus dibayarkan beserta bunganya. 

Apalagi di musim pandemi COVID-19 ini diprediksi utang luar negeri Indonesia akan kian meningkat karena dibutuhkannya biaya yang besar dalam penanganan pandemi ini. Dari hasil laporan Bank Indonesia (BI), utang luar negeri Indonesia pada kuartal I 2020 mencapai USD389,4 milyar yang terdiri dari USD183,8 milyar berasal dari utang pemerintah dan bank sentral serta USD205,5 milyar dari sektor swasata (termasuk dari sektor BUMN).

Meskipun demikian, menurut bank Indonesia, utang luar negeri pemerintah Indonesia mengalami perlambatan. Utang luar negeri  pemerintah pada akhir triwulan I 2020 menempati posisi sebesar 181,0 miliar dolar AS atau terkontraksi -3,6% (yoy), berkebalikan dengan kondisi saat triwulan lalu yang berkembang sebesar 9,1% (yoy). 

Posisi utang luar negeri Pemerintah Indonesia menurun dikarenakan adanya pengaruh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembiayaan SBN yang sudah jatuh tempo.

Sehingga, agar utang luar negeri Indonesia tidak terus bertambah, pemerintah harus memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaan dana ULN. Pengelolaan ULN Pemerintah Indonesia harus dilakukan secara ketat dan bisa diuji keabsahannya demi mendukung belanja Pemerintah di sektor utama sebagai upaya memicu perkembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Pemerintah hendaknya juga menimbang baik buruknya ketika akan mengambil keputusan melakukan utang luar negeri. Selain itu, pemerintah hendaknya menggaet investor swasta untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara memperbaiki birokrasi dalam hal kemudahan melakukan investasi. Perlu juga adanya kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang baik agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun