Mohon tunggu...
Yakobus Alvin
Yakobus Alvin Mohon Tunggu... Dokter - BLOG SEPUTAR KESEHATAN REPRODUKSI, KONTRASEPSI, & RUMAH TANGGA

Membagikan secara rutin tentang perencanaan dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kapan Waktu Terbaik Memiliki Buah Hati?

17 Januari 2020   21:30 Diperbarui: 18 Januari 2020   06:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mungkin bahasa ini akan terkesan cukup aneh mengingat topik untuk merencanakan memiliki anak tidak terlalu banyak dibahas di Indonesia.

Mengapa?

Sederhana saja karena hal yang dipahami oleh pasangan adalah  bekerja, menikah, memiliki anak, menyekolahkan, pensiun. dari setiap fase kehidupan ini sebenarnya diperlukan sebuah perencanaan baik material maupun nonmaterial.

Contohnya, Ketika anda merencanakan pensiun maka yang dibayangkan adalah anda memiliki sekian tabungan, sekian investasi atau penghasilan pasif lainnya. Mengapa? hal ini diperuntukkan agar saat pensiun anda tetap mampu menjamin diri Anda sendiri.

Sama halnya dengan memiliki anak, butuh rencana yang matang.

Kapan nikah? Kapan hamil? kapan punya adik lagi? Kok kurus anaknya?

Masyarakat kita cenderung untuk bertanya yang sifatnya menyudutkan. seakan-akan memiliki anak adalah keharusan dan kalau bisa tidak hanya satu anak.

Mengurungkan memiliki anak setelah menikah merupakan hal yang tidak lazim di masyarakat kita sendiri.

Akan beredar banyak sekali anggapan mulai dari kemandulan hingga hubungan seks yang tidak sehat.

Mengurungkan memiliki anak justru mendapat tantangan terbanyak dari masyarakat kita sendiri.

Jika anda termasuk pasangan yang tidak terlalu memikirkan kalimat dari masyarakat dan berpikir untuk merencanakan segala sesuatunya dengan matang maka ini tulisan yang tepat bagi anda.

Di masyarakat kita sendiri orang masih cenderung prihatin kasihan terhadap orang tua yang tidak bisa menebus bayinya dari rumah sakit ketimbang prihatin melihat orang tua tadi tidak membatasi kehamilan mereka.

Memiliki seorang anak merupakan sebuah kebahagiaan namun memaksa seorang anak hidup dalam keterbatasan itu merupakan dosa dari kedua orangtuanya.

Pemahaman yang  dianut adalah anak-anak harapan yang mampu mengubah status ekonomi orang tuanya, sehingga muncullah istilah banyak anak banyak rezeki.

 Disini saya akan merangkum beberapa Point yang dapat anda gunakan sebagai indikator Kapan waktu terbaik untuk memiliki anak

  1. Siap mental sebagai orang tua

Menjadi orangtua bukan hal yang mudah banyak anak-anak yang ketika dewasa menjadi gelandangan, koruptor, pelaku pemerkosaan, pelaku KDRT berasal dari keluarga maupun orang tua yang abusive. 

Orang tua yang cenderung melakukan kekerasan untuk mendidik anaknya. Tipe orang tua seperti ini biasanya terpaksa untuk memiliki anak karena desakan dari lingkaran keluarganya. mereka belum siap mendengar rengekan anak rewelnya anak-anak dan biaya anak yang besar. ketidak ikhlasan ini Mengarahkan mereka pada sikap yang cenderung menyalahkan anak.

Contohnya pasangan muda yang baru menikah cenderung memiliki tingkat emosi yang masih naik turun, minim komunikasi dan cenderung bertengkar hebat. tidak jarang penyelesaian dilakukan dengan kekerasan.

Dalam hal ini anak cenderung menjadi korban. tidak tahu menahu bisa dipukul disiksa, hingga dibunuh.

Dalam kasus ini jauh lebih baik sebelum merencanakan memiliki anak Anda berkomunikasi terlebih dahulu. tanyakan pada diri kalian sendiri siapkah memiliki anak?  siapkah Anda berbagi kasur? siapkah Anda berbagi waktu untuk menyusui anak? siapkah anda mengurangi jatah jajan untuk membeli susu anak? relakah anda kehilangan masa-masa pacaran untuk bersama mengurus anak?

Jika jika pertanyaan-pertanyaan ini mampu anda jawab dengan mantap maka anda layak menjadi orang tua yang mengasuh anak dengan baik

  1.  Berapa penghasilanmu?

Ketika pertanyaan ini dilemparkan kepada pasangan kerap kali Mereka menolak menjawab. biasanya menjawab dengan  jawaban klise kita tidak pernah tahu rezeki apa yang akan Tuhan berikan ketika memiliki anak. atau dalam pembelaannya mereka mengatakan bahwa anda memiliki rezekinya masing-masing.

Hal ini betul rezeki anak juga salah satunya adalah memiliki orang tua yang berkecukupan.

Saya menyarankan sebelum memiliki anak ada beberapa biaya-biaya yang harus anda pikirkan sedari dini:

  •  biaya persalinan

  •  nutrisi ibu dalam kehamilan

  • Biaya kontrol kehamilan

  •  biaya perawatan bayi

  •  Biaya jika bayi sakit

  •  nutrisi bayi

Jika penghasilan anda masih belum dapat memenuhi poin-poin yang disebutkan di atas maka akan jauh lebih baik jika anda mengurungkan niat untuk memiliki seorang anak. tanpa bermaksud menguji hutan setiap orang tua bermimpi untuk memberikan hal yang terbaik bagi sang Buah Hati namun segala hal itu tidak dapat dilakukan tanpa perencanaan yang matang  terutama jika berkaitan dengan ekonomi.

  1. Kesibukan orang tua

Sebagai pasangan muda yang baru menikah dan merencanakan memiliki anak pasangan ini cenderung aktif bekerja. pertama dilakukan pada generasi milenial dimana kesetaraan kerja terhadap gender sudah tidak terlalu kental. pasangan ini cenderung untuk aktif bekerja dan bercita-cita untuk memiliki tabungan lebih banyak.

Mengapa tingkat kesibukan orang tua juga menjadi faktor untuk menentukan Kapan  waktu terbaik memiliki anak?

Hal ini dikarenakan agar kelak Ketika anda memiliki anak, Anda juga memiliki waktu yang cukup bersama anak-anak. kebersamaan orang tua dengan anak merupakan faktor pendukung Bagaimana kecerdasannya bertumbuh dan berkembang.

Anak tidak cukup hanya untuk dilahirkan saja melainkan perlu dididik. dalam periode emasnya yaitu dari 0 hingga 8 tahun seorang anak membutuhkan banyak sekali waktu bersama ayah dan ibunya. kebersamaan ini akan merangsang Pertumbuhan otak anak secara  kognisi maupun emosi. 

Tidak jarang anak-anak yang dilahirkan dan dididik tanpa kedekatan emosi bersama orang tua cenderung lebih emosional, tidak percaya diri, hingga rendahnya kecerdasan anak.

Tulisan ini bukan merupakan sebuah hasutan atau ajakan untuk tidak memiliki Buah Hati, melainkan tulisan ini diperuntukkan agar anda mampu mempersiapkan buah hati dengan lebih baik. bagaimanapun anak merupakan tanda kasih dan cinta dari Anda berdua. anak bukan hanya merupakan produk biologis ataupun hanya sebagai dianggap pertemuan sperma dengan sel telur.

Merencanakan memiliki anak baik secara ekonomi, emosional dan spiritual merupakan bekal yang baik Bagaimana kelak memiliki anak dengan pribadi yang matang.

Anda bisa  memilih memiliki anak namun anak tidak bisa memilih dilahirkan dari orang tua yang seperti apa. Jangan karena anda yang masih bermasalah namun anak yang menjadi korban. Jangan karena anda yang emosi anak yang disomasi.

Cegah kehamilan dengan Postinor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun