Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi, ujaran kebencian tak hanya dapat ditemukan di dunia nyata sebab saat ini terdapat berbagai macam bentuk media sosial yang dapat membantu mengungkapkan segala perasaan yang dirasakan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari memunculkan berbagai macam situs jejaring sosial, dan penggunanya telah menyebar secara signifikan berbagai macam bentuk informasi di tengah masyarakat pengguna media sosial. Media sosial ini banyak digunakan untuk melakukan kegiatan seperti kegiatan ekonomi, bertukar informasi, dan lain sebagainya yang semuanya dibutuhkan oleh masyarakat. Media sosial tersebut dapat berupa instagram, twitter, facebook, treads, dan lain-lainnya. Dengan banyaknya macam media sosial tentu banyak ditemukan kasus hate comment di berbagai macam platform media sosial. Tidak adanya batasan dalam hal berkomentar terkait kehidupan orang lain membuat para pengguna media sosial dapat dengan mudah memberikan pujian bahkan hujatan terhadap berbagai postingan yang dikirim oleh orang lain.
Jika ditinjau dari kebahasaannya hate comment menunjukkan bahwa komentar ini tidak hanya menyakitkan dan berbahaya, tetapi juga merupakan bentuk manipulasi dan propaganda yang bertujuan untuk menyebarkan kebencian dan permusuhan. Dalam hal ini maka diperlukan untuk memahami ciri-ciri linguistik hate comment, sehingga dapat lebih mudah mengidentifikasi dan melawannya, serta membangun ruang digital yang lebih aman dan inklusif, sebab jika dibiarkan semua itu dapat menyebabkan banyak akibat yang ditimbulkan setelah melakukan perbuatan tersebut.
Pembahasan
Kasus hate comment di media sosial merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Pencegahan dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan yang dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Universitas Andalas, maka menurut penulis ada beberapa hal yang dapat dilakukan Universitas Andalas seperti kegiatan yang dapat mengedukasi mahasiswa/mahasiswi dalam berkomentar di media sosial. Sebelum itu, dapat dilakukan penelitian untuk mengetahui segala unsur yang dapat memicu timbulnya hate comment. Melalui berbagai proses tersebut diharapkan mahasiswa/mahasiswi Universitas Andalas dapat menyebarkan ilmu tersebut sehingga menjadikan mahasiswa/mahasiswi Universitas Andalas menjadi contoh teladan dalam berkomentar di tengah kemajuan teknologi di Indonesia.
     Hate comment atau bisa kita sebut juga ujaran kebencian secara umum adalah komunikasi antar 2 orang atau lebih yang bertujuan untuk menghasut orang lain agar membenci suatu personal atau kelompok tertentu berdasarkan identitas mereka. Identitas disini berupa suku, agama, ras, antar golongan, jenis kelamin, orientasi seksual.
Ciri-ciri hate comment
 Sebuah perbuatan tentu memiliki ciri-ciri nya, berikut beberapa ciri ciri dari hate comment :Â
Mengandung Kata-kata Kasar dan Hinaan
Bernada Ancaman dan Kekerasan.
Menyerang Identitas dan Keberadaan Kelompok
Mengandung Unsur Diskriminasi
Menggunakan Bahasa yang Bertujuan Melecehkann
      Berdasarkan hal itu maka hate comment tentunya dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti gangguan hubungan interpersonal, stres dan gangguan kecemasan, depresi, bunuh diri, menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak inklusif, memicu perpecahan dan polarisasi, meningkatkan risiko kekerasan, merusak demokrasi dan kebebasan berekspresi serta melanggar HAM
Hate comments, atau ujaran kebencian, merupakan fenomena yang kian marak di era digital, khususnya di platform media sosial. Kemunculan hate comments tidak hanya berdampak negatif pada individu yang ditargetkan, tetapi juga dapat memicu polarisasi sosial dan mengancam kohesi bangsa.Â
Lantas mengapa hate comment terus saja ada dan marak berkembang di masyarakat. Maka berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi hate comment yang masih saja terus ada dan berkembang di masyarakat, yaitu:
1.Kurangnya Empati
Ketidakmampuan individu untuk memahami dan merasakan dampak emosional kata-kata mereka terhadap orang lain dapat memicu hate comments.
2. Kebutuhan Akan Perhatian atau Kekuasaan
Hate comments terkadang digunakan sebagai cara untuk mendapatkan perhatian atau merasa berkuasa.
3. Gangguan Kesehatan Mental
Kondisi kesehatan mental tertentu, seperti narsisme atau psikopati, dapat meningkatkan kemungkinan individu untuk terlibat dalam perilaku agresif dan kasar, termasuk hate comments.
4. Norma Sosial dan Budaya
Di beberapa masyarakat, hate speech mungkin lebih ditoleransi atau bahkan didorong, menciptakan iklim yang kondusif bagi penyebaran hate comments.
5. emunculan Media Sosial
 Media sosial memudahkan penyebaran hate comments ke khalayak yang luas. Anonimitas di internet juga dapat membuat individu lebih berani untuk melontarkan kata-kata kasar dan merendahkan.
6. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan ekonomi dapat memicu kebencian dan kemarahan sosial, yang terkadang diekspresikan melalui ujaran kebencian.
Memahami faktor-faktor yang mendasari hate comments merupakan langkah awal dalam merumuskan strategi penanggulangan yang efektif. Upaya preventif harus difokuskan pada edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya hate comments, serta mendorong empati dan toleransi antar kelompok. Di sisi lain, platform media sosial perlu memperkuat regulasi dan mekanisme pelaporan hate comments, serta bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku.
Dengan upaya kolektif dari berbagai pihak, diharapkan fenomena hate comments dapat diminimalisir dan digantikan dengan budaya komunikasi yang lebih positif, inklusif, dan saling menghormati.
Penutup
Hate comment merupakan ujaran kebencian yang sangat perlu hindari. Dikarenakan
hate comment dapat menurunkan mental seseorang dan dapat membuat banyak orang terpengaruh. Edukasi mengenai hate comment sangat diperlukan untuk menagatasi tersebarluasnya hate comment yang beredar dimana mana. Mulai dari diri sendiri dan lingkungan. Sebagai manusia yang hidup berdampingan satu sama lain perlu menjaga perkataan kepada siapapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H