Mohon tunggu...
Reksy Anggara
Reksy Anggara Mohon Tunggu... Freelancer - Lakukan apa yang disenangi

Membaca adalah menulis kisah yang tak pernah usai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ceritalah, Aku Tak Ingin Menjadi Serba Salah

10 September 2019   12:48 Diperbarui: 10 September 2019   13:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kamu libur aku minta kamu datang ke rumah. Ada satu hal yang ingin aku ceritakan.

Tepat di hari Minggu, aku datang ke rumahnya. Saat aku datang, terlihat ia sibuk dengan sendirinya. Memainkan ponsel sembari tangan kirinya memainkan sebuah lidi di depan rumah.Ragu aku memanggilnya, namun urung karena ia telah menyadari keberadaanku.

"Ada apa kamu menyuruhku untuk datang kemari?" Tanyaku penuh selidik, menatap wajahnya yang penuh dengan guratan kesedihan karena terlalu banyak beban yang dipikirkan.

"Maafkan aku akhir-akhir ini bersikap dingin kepadamu. Jujur, aku tak nyaman dengan keadaan seperti ini. Terlalu banyak beban yang harus kupikul. Rasanya semua ini terasa begitu berat."

"Sudahlah, kamu tak perlu merasa bersalah seperti itu. Aku juga berusaha untuk memaklumi. Jalani saja semua yang ada. Jalan keluar itu pasti ada jika kita mau berusaha. Kamu tidak sendiri, ada aku. Aku yang akan mendampingi kamu dalam keadaan apapun. Kita berjuang bersama-sama. Hingga semua akan indah pada waktunya." Aku berusaha untuk menguatkan, dan akhirnya air mataku tumpah dengan seketika. Doni tak tega melihatku. Ia usap air mataku dengan tangannya. Perlahan namun pasti, senyumnya yang khas muncul pada akhirnya.

"Terima kasih atas segala pengertianmu. Percayalah, kita pasti bisa melewati semua. Yang penting ada kamu, aku kuat. Aku tidak bisa membayangkan jika aku harus sendiri. Pasti pincang." Doni menguatkan. Aku masih sesenggukan disertai senyuman. Terima kasih, kau adalah sosok yang istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun