Mohon tunggu...
Putu Arya Reksa Anggratyas
Putu Arya Reksa Anggratyas Mohon Tunggu... Dosen - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram

Seorang dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram dengan keahlian di bidang pariwisata dan perhotelan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelisik Kondisi Terkini Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah-Lombok Bersama Mahasiswa STP Mataram

12 September 2024   07:59 Diperbarui: 12 September 2024   08:01 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, saya memiliki kesempatan berharga untuk mendampingi mahasiswa dalam berbagai kegiatan penelitian. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah ketika kami mengunjungi Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah. Berlokasi di sisi barat Lombok, kami berangkat dengan semangat untuk melakukan observasi destinasi ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah Pengelolaan Destinasi. Setelah sekitar dua jam perjalanan dari kampus kami, melewati perbukitan dan pemandangan laut yang menakjubkan, akhirnya kami tiba di Sekotong Tengah, sebuah destinasi ekowisata yang dulu viral di media sosial namun kini mulai redup pamornya.

Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah  

Ekowista Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: Website Desa Sekotong Tengah)
Ekowista Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: Website Desa Sekotong Tengah)

Hutan Mangrove Sekotong Tengah memiliki daya tarik unik sebagai salah satu ekosistem penting di Lombok. Terletak sekitar ± 16 km dari Pelabuhan Lembar dan sekitar ± 47 km dari Bandara Internasional Lombok, destinasi ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari destinasi wisata lainya. Di sini, pengunjung dapat menjelajahi kekayaan ekosistem mangrove, habitat bagi berbagai fauna seperti burung Dara Laut, Walet, Elang Hitam, Burung Gereja, Cerek Asta, kepiting bakau, dan ikan-ikan kecil. Vegetasi yang tumbuh di sini, terutama pohon bakau dengan berbagai jenisnya yaitu Rhizophora mucronate, Rhizophora stylosa, danAvicennia lanata, pohon bakau sendiri berfungsi penting dalam melindungi garis pantai dari abrasi dan sebagai tempat berkembang biaknya berbagai biota laut.

Jalur Tracking di Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: www.kemenparekraf.go.id)
Jalur Tracking di Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: www.kemenparekraf.go.id)

Dari segi fasilitas, Hutan Mangrove Sekotong Tengah memiliki jalur trekking kayu sepanjang ± 150 meter yang melintasi area mangrove, terdapat menara panjang yang sudah disediakan di kawasan ini adalah tempat yang ideal untuk pengamatan burung, di mana berbagai jenis burung endemik dan migran dapat ditemukan dari atas ketinggian bangunan menara setinggi ± 13 meter. Disediakanya gazebo untuk beristirahat bagi para pengunjung yang ingin menikmati hutan mangrove atau sekedar duduk-duduk, dan restoran yang berada di tengah hutan mangrove yang menyajikan hidangan ikan segar yang diambil langsung dari kolam yang berada di hutan bakau. 

Menara Pengamat Burung di Kawan Ekowista Hutan Mangrove (Sumber: www.twitter.com @Divisi_PB_PMI) 
Menara Pengamat Burung di Kawan Ekowista Hutan Mangrove (Sumber: www.twitter.com @Divisi_PB_PMI) 

Salah satu daya tarik tambahan di Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah adalah kegiatan penanaman mangrove. Kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari persiapan lahan, pengumpulan bibit mangrove, hingga proses penanaman bibit. Lokasi penanaman bibit ini berada di sepanjang pinggir jalan, dekat jalur trekking, dan tidak jauh dari pintu masuk kawasan hutan mangrove. Bibit mangrove yang digunakan berasal dari hasil konservasi lokal, yang umumnya disediakan oleh pengelola hutan mangrove atau kelompok masyarakat setempat yang aktif terlibat dalam upaya pelestarian mangrove.

Menanam Bibit Mangrove di Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: www.tribunnews.com) 
Menanam Bibit Mangrove di Ekowisata Hutan Mangrove Sekotong Tengah (Sumber: www.tribunnews.com) 

Pengelolaan destinasi ini berada di tangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tanjung Batu, yang bekerja keras untuk mengembangkan potensi wisata sekaligus menjaga kelestarian ekosistem mangrove serta fasilitas yang ada. Selain berfokus pada konservasi, Pokdarwis juga berinovasi dalam menciptakan produk turunan dari pohon mangrove. Salah satu produk unggulannya adalah kopi yang diolah dari biji buah bakau, serta sirup mangrove yang memiliki cita rasa khas. Inovasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat melalui pemanfaatan hasil alam secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun